"Today I don't feel like doing anything, I just wanna lay in my bed , Don't feel like picking up my phone, so leave a message at the tone ,Cause today I swear I'm not doing anything" gue mendengarkan lagu lazy song - bruno mars sepulang sekolah di mobil, yayaya lagunya tepat banget sama perasaan gue hari ini. hari ini gue bolak balik sekolah membawa mobil sndiri, ko morgan hari ini gak skolah gara-gara kemaren malem pulang pagi dan supir gue pulang kampung. gue membawa mobil super males dan gak bergairah sama skali. saat gue membelokkan mobil gue, tiba-tiba duarrrrrrrrrrrrrrrrrrrrrrrrrrrrrrrrrrr! gue menabrak anak orang! gue pun turun dari mobil dan langsung melihat anak itu, tinggi anak perempuan itu sekitar 147 menggunakan seragam smp . dan apa yang gue liat? kaki dan tangannya berdarah
"eh de, sorry tadi aku ngak ngliat kamu nyebrang, kaki tangan kamu kenapa? kita ke rumah sakit yah!" triak gue sambil membawa anak itu masuk mobil gue dibantu dengan beberapa warga lain, sesampainya di rumah sakit, secepatnya gue masukin tuh anak ke icu, lalu gue menelpon ko morgan dengan cekatan
"ko? lu dimana?! cepetan ke rumah sakit pelita sekarang!!!!!" tirak gue di telepon lalu langsung mematikannya, sekitar 30 menit ko morgan datang mengampiri gue
"kenapa al? kok kamu di rumah sakit?" tanya ko morgan yang bingung melihat gue yang berwajah gugup
"gue .. gu .. gue nabrak anak orang" bentak gue
"shit!" triak ko morgan lalu memegang kepalanya dengan ke dua tangannya
"nabrak anak orang? kok bisa?! lu gila?!" sambung ko morgan dengan muka penuh bingung
"gue tadi lagi belokan, trus pas gue belok tuh anak langsung nyebrang gak liat-liat"
"lu udah telpon orang tuanya?!" tanya ko morgan
"udah, kayaknya bentar lagi dateng"
sekitar 15 menit setelah itu, dokterpun keluar bersama anak yang gue tabrak tadi, lalu dokter mengatakan anak itu hanya luka ringan dan tidak beresiko apa-apa, lalu gue melihat seorang ibu-ibu menghampiri anak itu dan mengitrogasi anak itu
"jadi kamu yang nabrak anak saya?!" ujar ibu-ibu itu sambil melotot ke arah gue
spontan gue bisu seribu kata melihat mata ibu itu yang melotot ke arah gue dengan bola mata yang hampir keluar
"i .. i , iya bu, maaf tadi saya gak sengaja"
"gak sengaja-gak sengaja! anak saya luka nya sampe kayak gitu! yang bener dong lain kali!" triak ibu itu, ibu itu memancing emosi gue
"anak ibu sendiri tuh nyebrang gak liat-liat!" gue pun membalas teriakan ibu-ibu tadi
"eh kamu! udah nabrak anak saya , malah marah-marah! saya laporin polisi yah kamu!"
"eh bu bu, maaf maafin adik saya, dia emg gila bu, jadi emang rada-rada, maaf ya bu maaf!" celak ko morgan sambil menginjak kaki gue
"aw , sakit ko! " triak gue
"uda lu diem aje" bisik ko morgan ke kuping gue
"pantesan, jagain tuh adik kamu biar gak makin parah gilanya, masukin rumah sakit jiwa kalo perlu" triak ibu-ibu itu lalu pergi bersama anaknya
"eh al, lu gila yah? lu tuh udah nabrak tuh ibu punya anak, masih aja bisa marah-marah" ujar ko morgan
"abisnya tuh ibu-ibu malah marahin gue, gue kan gak sengaja, orang anaknya yang nyebrang gak bener"
"udah ah, sekarang mendingan kita pulang" ujar ko morgan sambil menarik tangan gue, saat gue melewati ruangan lain, gue melihat orang tua niki sedang menangis di sana
"tunggu , tunggu bentar" ujar gue ke ko morgan
"kenapa lagi sih ?" ujar ko morgan
"itu, ada nyokap bokapnya niki lagi nagis" ujar gue lalu berjalan menghampiri kedua orang tua niki
"aliena " panggil tante ita dan langsung memeluk gue
"tante ita, om danar kalian ngapain di sini ? "
"niki lagi di icu al"
"niki emang kenapa?" tanya gue bingung
"niki difonis ataksia al" ujar tante ita sambil menangis
"ataksia? apaan tuh tante? tante kenapa nangis?" tanya gue
"ataksia itu penyakit mematikan al, niki sekarang sudah tahap gawat , ataksia nya sudah stadium 4, dan kata dokter kemungkinan tak lama lagi dia akan lumpuh dan kehilangan indra penglihatannya al" ujar om danar
jantung gue serasa berhenti , air mata berlinang di kedua pipi gue, gue langsung merasa tak bernyawa, temen gue dari kecil dan sekarang dia bakal ninggalin gue untuk selamanya
"sejak kapan tante? om? kenapa tante sama om gak ada yang bilang ke aku? "
"sejak 2 tahun yang lalu al, tante juga gak mau menutupi ini, tapi dia yang minta ke tante dan om supaya kamu gak tau, dia gak mau bikin kamu sedih al"
gue pun gak bisa menahan air mata, air mata pun mengalir di kedua pipi gue, ko morgan pun ikut shock mendengar apa yang dialami niki, ko morgan pun memeluk gue dan mengelus rambut gue, air mata gue membasahi t-shir ungu yang dikenakan ko morgan dan orang tua niki mempersilahkan gue masuk untuk menemui niki
"ko morgan pulang duluan aja, aku mau disni" ujar gue ke ko morgan, lalu ko morgan mengangguk dan pergi, sementara gue berjalan memasuki ruang icu, didalam sana, gue melihat niki yang masih belum sadar kan diri
"hai nik" ujar gue sambil menangis
"kita udah lama yah gak ngobrol, gue .. gue kangen deh sama lo nik" sambung gue
gak berapa lama, niki sadarkan diri , dia membuka kedua matanya secara perlahan, lalu menatap gue yang sedang menangis
"lo kenapa nangis?" tanya niki
"ha? ngak kok, gue gak nangis, soflens gue lagi gak bener , makanya gue nangis" ujar gue sambil tersenyum dan menghapus air di mata gue
"jadi, lo udah tau tentang penyakit gue?"
"kenapa sih lo gak pernah kasih tau gue?" tanya gue sambil menangis
"gue, gue cuman gak mau lu sedih al, lu udah terlalu baik sama gue dan gue gak mau buat orang yang gue sayang sedih "
"tapi gak gini caranya nik, kalo gini lu malah bikin gue tambah sedih"
"udahlah, penyakit gue gak penting lagi. gue mau minta maaf al sama lu, gak seharusnya gue bentak lu kayak waktu itu" ujar niki sambil memegang tangan gue
"gue udah lupain semuanya kok nik, gue emang egois, dan gue gak pernah mikirin lu, so sorry nik" ujar gue lalu memeluk niki yang terbaring lemah dan berwajah pucat
setelah 2 jam gue berada di sana, gue pamit sama niki dan kedua orang tuanya untuk pulang, gue pun mengendarai mobil dengan penuh air mata di muka gue, gue pun pergi ke suatu taman yang berada di sebelah danau , gue menangis dengan histeris di sana, lalu gue melihat segelas capuchino yang di pegang seseorang dengan wip cream di atasnya dengan ukuran small di depan mata gue, lalu gue menegok ke arah tangannya
"rafael?"
"nih buat lo" ujar rafael sambil tersenyum
gue pun menggelengkan kepala gue dengan maksut menolak
"kenapa lagi?" tanya rafael
"niki raf, niki difonis aktasia dari 2 tahun lalu dan gue baru tau sekarang "
gue pun langsung memeluk rafael dengan kencang dan menangis,
"udah, sabar yah, dimana ada pertemuan di situ ada perpisahan" ujar rafael sambil memeluk gue
"gue gak nyangka aja, temen gue dari kecil , kemana-mana selalu bareng, ke villa bareng, ikut olimpiade bareng, apa-apa bareng dan sekarang? dia bakal ninggalin gue!" triak gue
"lo gak usah nangis, harusnya lo seneng temen lu bisa ketemu tuhan lebih cepet dari lo, dia pasti bakal seneng ketemu tuhan di surga al"
"kenapa sih?! kenapa harus ada kematian dan kenapa hidup gue gak kayak di dongeng-dongeng?! perasaan kalo di dongeng-dongeng tuh mreka selalu happy ending! yang mati aja bisa di hidupin lagii cuman dengan tetesan air mata, tapi kenapa kalo di dunia ini gak ada yang kayak gitu?!" tanya gue sambil menangis
"semua tuh udah direncanain sama tuhan al, lu gak boleh marah-marah kayak gitu, gue yakin , kalo emang niki harus ninggalin lu, itu yang terbaik buat lu sama buat niki al!" bentak rafael
bentakan rafael membuat air mata gue semakin deres , gue pun memeluk rafael dengan keras untuk melepas tangisan gue
4 komentar:
min ceritanya di post tiap hri ap??
kalo aku sempet pasti aku post kok, maaf yah 4 hari kemaren aku keluar kota jadinya gak sempet nulis :) kemungkinan nanti malem atau besok aku post yang baru, keep read yah, tolong promoted kalo bisa , thankyou:)
okay..pasti di promote koq :)
thankyou :)
Posting Komentar