Senin, 20 Juni 2011

that's call l.o.v.e / part 11 "HYPOCRITE"

"rahel" triak suara seorang dewasa memanggil nama rahel
"mama? ngapain disini?" tanya rahel bingung
"ngapain kamu masih sama perempuan ini? , heh perempuan gembel saya tidak segan-segan untuk menyingkirkan kamu kalau kamu masih berani dekat-dekat dengan rafael dan rahel"
"maaf yah tante, saya sama skali gak pernah deketin anak anda , anak anda kok yang mau main sama saya, jadi tante gak berhak buat marah-marah sama saya!" bentak putri
"lancang yah mulut kamu itu! rahel pulang!" perintahnya sambil menarik tangan rahel

putripun merenungkan perkataan mamanya rafael yang mengancam dia saat perjalanan pulang sampai dia bertemu seorang kakek tua yang sedang kesusahan untuk menyebrang jalan
"kakek " sapa putri
"kamu m mmanggil saya?"
"iya kek, sini aku bantuin nyebrang yah" sahut putri sambil membantu menyebrangkan kakek tua itu
"makasih yah nak"
"sama-sama kek, sini aku anterin pulang aja, rumah kakek dimana?"
putri pun mengantarkan kakek tua itu ke sebuah rumah mewah , kakek pun mempersilahkan putri masuk ke dalam rumah tersebut, putri pun kaget setelah melihat ada rafael, morgan , rangga serta orang tua rafael
"heh perempuan gembel ngapain kamu disini?" bentak mamanya rafael
"reva! dia orang yang telah membantu kakek, jaga sopan santun kamu!"
"tunggu tunggu jadi mreka ini cucu cucu kakek?" tanya putri bingung
"iya, mreka adalah cucu cucu kakek" jawab kakek sambil tersenyum
"hei putri , ngapain kamu disini? belom puas kamu menghancurkan anak-anak saya?!" bentak mamanya rafa
"maaf yah tante, tante kan yang udah ngancem saya buat gak deket-deket sama anak tante?! jadi tante gak berhak buat bentak saya, permisi aku emang gak sepantas nya ada di sini"
"put, putri tunggu " triak rafa sambil mengejar putri
"rafa! diam di sini " triak mamanya rafael tapi rafael tetap berjalan mengejar putri
"put, tunggu put " triak rafa sambil menahan tangan putri
"apa lagi sih raf? mama kamu ngancem aku biar gak deket-deket sama kamu raf"
"jadi cuman segini doang perjuangan cinta kita? kamu sayang kan put sama aku?"
"udahlah raf, aku cape, urusin aja semua urusan kamu, untuk saat ini aku belom bisa terima kamu lagi raf, maaf " putri pun pergi meninggalkan mreka semua
hari-hari putri diisi dengan morgan yang selalu berusaha menghibur putri sampai suatu hari morgan tidak tega melihat putri yang terus-terusan sedih karena rafael
booooom! morgan menonjok rafael
"raf, mau lu apa sih? kenapa lo terus sakitin putri?"
"maksut lu apa gan? bukannya lo yang suka gw jadian sama dia, kenapa skrang lo yang marah-marah"
"gue suka sama putri! dan gua gak segan-segan ngerebut dia dari lo!" bentak morgan lalu pergi
seminggu pun berlalu , putri belum mau berbicara dengan rafael sejak kejadian waktu itu , sampai rafael memaksa akhirnya putri mau berbicara dengan rafa
"put, please, jangan kayak gini sama aku "
" kenapa lagi sih raf? kita emang udah gak bisa sama-sama lagi, aku kamu bukan pasangan lagi raf"
rafael merogoh sesuatu dari kantung celananya
"kamu ingat ini? kita masih pasangan put selama masih ada gelang ini di antara kita, aku yakin kita masih bisa lewatis semuanya, please put!" rafael pun memeluk putri dan begitu juga putri , dari sisi lain gladys yang melihat kejadian itu langsung pergi sambil menangis , kemudian rangga datang dan menenangkan gladys
"kamu knapa dys?" tanya rangga
"aku gak kuat ga, aku gak kuat , semuanya udah di ambil sama putri ga, rafael , bahakn rahel sekarang benci sama aku ga, please bantu aku ga , please!"
ternyata di belakang rahel datang dan tidak sengaja mendengar pembicaraan gadys dan rangga
"munafik" triak gladys singkat
"rahel , kamu kok ada di sini?" tanya rangga
"kenapa emag? gak suka aku disini? apa takut aku denger pembicaraan kalian?"
"maksut kamu munafik apa? kamu bilang aku munafik?" tanya gladys
"iya, udah lah dys lu gak usah sok baik di depan anak-anak, gua tuh tau lu busuk, dan satu lagi kenapa lu ngrasa putri ngerebut gue dari lu?! asal lu tau aja yah, ada atau gak adanya putri , gua gak akan bersikap baik sama lu dys!"
"kenapa sih kamu benci banget sama aku ? emang aku salah apa sama kamu?"
"lo tuh egois, lu gak mikirin perasaan gua"
"perasaan kamu?"
"dulu, sebelum lu deket sama ko rafa, ko rafa perhatian dan baik sama gua, tapi? setelah lu sama ko rafa jadian, ko rafa lupa sama gue dys! itu karna lu slalu mau sama ko rafa, lu mau milikin ko rafa sepenuhnya kan?! lu gak mikirin gue dys"
"kok kamu ngomong gitu sih? kenapa kamu gak benci sama putri?"tanya rangga
"jelas gua suka putri jadian sama ko rafa, soalnya dia itu tulus, dia baik dan dia gak munafik kayak lo dys, dia malah suka kalo gua gabung sama mreka "
"sumpah hel, bukan maksut aku buat "
"udah lah dys, gua cukup tau aja lu munafik kayak gini" rahel pun pergi dan meninggalkan gladys dan rangga

Tidak ada komentar: