"gw gak nyaka , ternyata sm*sh ataupun orang-orang disekitarnya banyak masalah" ujar theres singkat
"iya, biasalah orang negatif positif bolak balik di kehidupan " jawab bisma
"kenapa sih, lu sama tmen-tmen lu benci sama kita tanpa tau kita sebenarnya kayak apa?"
"emm, kita kita. sbenarnya kalo misalkan gua tau kalian kayak gt, gw jga gak akan pernah jadi antis kok"
"jujur yah, sebenarnya gua sayang sama lu, dari lu ng-dance , dari lu selalu belain putri, dan setelah gua tau lu antis, lu itu pemberani"
"kalo boleh jujur ya gue juga sa ... ah , udahlah gw pulang dulu udah malem "
"gw anter aja"
"gak usah gw sama supir , bye bis " ujar theres sambil tersenyum menatap bisma
seminggu sudah setelah kejadian kecelakaan rahel, rahel di perbolehkan untuk di rawat di rumah tapi harus ikut terapi,
"mama, sejak kapan mama di sini?" tanya rafa
"sejak mama tau tentang kecelakaan adik kamu, dan setelah mama tau kalau kamu sudah tidak berhubungan dengan gladys, karena kamu lebih memilih perempuan anak tukang pos, benar rafael? "
"dia bukan gadis gembel ma, dia punya nama " triak rahel dari kejauhan yang menghampiri rafael
"rahel, gimana keadaan kamu nak? kamu gpp? "
"haha, ngapain ma tanya soal aku? mama masih peduli toh sama aku?"
"rahel, mama kembali kesini juga karna mama tau kamu kecelakaan sayang"
"aku gak yakin kalo cuman karna masalah aku, kalo misalkan mama gak tau kabar gladys udah di jakarta mama juga gak akan kan balik ke indonesia?"
"rahel! jaga bicara kamu!"
"ma, stop ! triak rafael setelah melihat rahel yang pergi meninggalkan mamanya sambil menangis
"bisa gak sih mama peduli sama anak mama sndiri? dalam keadaan kayak gini aja mama masih bisa bentak rahel, mama sadar gak sih rahel tuh sekarang butuh suppord dari kita, bukan malah mama marah sama dia, please ma , jangan egois!" ujar rafael sambil meninggalkan mamanya itu
"rahel, "
"ko rafa " rafael yang menghampiri rahel , langsung dipeluk oleh rahel dengan erat
"ko, aku gak tahan ko, dari dulu sampai sekarang mama sama skali gk pernah peduli sama aku ko, aku cape ko , aku bener-bener gak tahan sama smua ini ko"
"hel, koko juga ngerasain hal yang kamu rasain , tapi koko tahan, koko yakin ada yang lebih baik dari smua ini , kamu sabar yah "
keesokan harinya rahel memutuskan untuk pergi sendiri ke taman yang biasa dikunjungi rahel stiap ada masalah
"kenapa kamu cemberut? rahel yang aku kenal bukan rahel yang kayak gini, rahel yang aku kenal tuh rahel yang slalu tersenyum" tegur reza sambil menghapus air mata di pipi rahel
"reza? kenapa kamu bisa ada di sini? kamu tau dari mana aku disini?"
"tadi aku nyariin kamu di rumah , trus kata rafa kamu slalu ada disini kalo ada masalah, jadi ... kamu ada masalah apa?" sejenak diam rahel bersender di bahu reza lalu menangis
"aku ngak tau sekarang buat apa aku hidup , kemaren mama aku dateng ke indo , tapi dia bukan prihatin sama keadaan aku tapi dia malah marahin aku dan malah mikirin tentang ko rafa dan gladys za, aku .. aku " rahel pun menangis semakin kencang dan memeluk reza
"kenapa kamu sering ke sini kalo ada masalah hel? "
"dulu aku, ko rafa , sama papa aku sering banget ke sini , main-main , makan bareng , jadi aku nganggep papa aku selalu ada di sini , jadi aku curhat sama tempat ini za"
"kamu mau gak ngecewain papa kamu? ngak kan? sekarang kamu nangis disini, kamu bilang kamu udah gak ada guna lagi hidup, apa kamu gak mikir kalo misalkan papa kamu liat kamu disini nangis , apa perasaan dia gak sakit kalo liat anaknya terpuruk gini? cheer up baby! masih ada banyak orang yang butuh kamu di dunia ini"
"ngak ada yang peduli lagi sama aku sekarang za "
"hey, rafael sayang banget sama kamu, masih ada anak-anak buat kamu ilham,dicky,rangga,bisma,morgan, putri dan masih ada aku yang sayang banget sama kamu "
"maksut kamu?"
"aku sayang hel sama kamu, selama kamu pergi ke london aku gak bisa ngelupain kamu"
"aku sekarang cacat za, aku gak bisa jalan , apa kamu gak malu kalo kamu punya pacar yang lumpuh?"
"aku nyesel dulu aku telat buat ungkapin semua perasaan aku ke kamu, dan sekarang kamu udah ada di depan aku dan aku gak mau kehilangan kesempatan buat ke2 kalinya, aku sayang sama kamu hel"
"aku, aku , aku juga sayang sama kamu za"
reza pun legah telah mengungkapan semua perasaannya ke rahel, reza memeluk erat rahel dan rahel yakin papanya bangga atas keputusannya untuk bersama dengan reza
Tidak ada komentar:
Posting Komentar