Rabu, 31 Agustus 2011

voyage : part 7. same

hari ini seperti biasa , gue harus mengikuti kegiatan belajar mengajar dari jam 7 pagi sampai jam 1 siang, muka yang tadinya cerah , menjadi gelap begitu saja, otak yang jernih , jadi butek karena pelajaran dan beberapa guru-guru killer yang harus masuk di kelas , belum lagi ocehan madam rose yang memanggil gue khusus ke ruangannya karena masalah ipod gue dan masalah gue yang membantah dia . 


" gila , sial banget sih gue " tutur gue begitu menginjakkan kaki ke dalam kamar 
" lagian lu juga sih, udah tau killer masih di bantah " sambung zee dari arah kamar mandi
" i just tell the truth " 
" tapi gak gitu juga kali " 


gue segera mengganti pakaian seragam gue dengan pakaian biasa karena hari ini gue free , tidak ada jadwal apapun , gue melirik ke arah bunga mawar putih yang menghiasi ruangan ini , entah kenapa gue merasa gue suka banget sama bunga itu , gue beranjak ke arah laci kamar gue, mencari jepitan yang dihiasi dengan replika bunga mawar putih itu , gue pun memakai jepitan itu di rambut gue .

" jam berapa nih ? " tanya gue yang melihat matahari sudah tidak tepat berada di tengah 
" udah jam setengah 5 " 
" ha? cepet banget yah " ujar gue setelah mendengar jawaban cherdris 
" cieelah , mau kemana lu ? " tanya cherdris
" gak mau kemana-mana kok , mau jalan-jalan aja di sekitar asrama , kenapa emang ? " tanya gue bingung
" itu , jepitan lu , kan jarang-jarang lu kalo di asrama pake jepitan kayak gitu , biasanya kalo mau foto sama syuting doang kan lu pake itu jepitan ? " 
" ini juga gara-gara lu gue suka sama mawar putih " 
" kok gara-gara gue ? " 
" lu kan yang masukin bunga mawar putih itu ke kamar , bagus banget bunganya , gue jadi terpanah gitu deh " ujar gue sambil tertawa 
" yailah vee bahasa lu , udah sana lu keluar  , keburu jam makan malem mulai loh " 
" oke , gue duluan yah " sahut gue lalu berjalan keluar kamar


gue berjalan ke arah teras belakang yang menghadap langsung ke arah laut , gue baru menyadari indahnya pemandangan asrama yang sudah gue tempati lama ini , gue menghirup udara yang benar-benar sejuk kali ini , tidak seperti biasanya , hanya ada lampu penerang , orang-orang yang sibuk kesana kemari , fotografer dan yang terakhir lampu diskotik yang menemani malam gue .


" kikan ? ngapain di sini ? " tanya seseorang yang baru saja menghampiri gue
" morgan ? eh ada bisma , dicky , rafael , iseng doang nih , kalian ngapain disini ? " tanya gue kepada mereka ber4 
" suntuk di kamar gak ada hiburan " jawab bisma singkat 
" bujubuneng , itu kenapa ? " tanya dicky sambil menunjuk ke arah pojok kanan jidat gue 
" ha ? ngak gak kenapa-kenapa " sambung gue sambil merapihkan poni gue agar luka gue tidak terlihat mereka
" itu jelas-jelas merah , gimana ngak apa-apa " sambung morgan sambil menunjuk ke arah kepala gue 
" ngak kok , salah liat kali lu , udah yah , gue duluan mau ke kamar dulu , bentar lagi kan makan malam , bye semua  "
" dih , anak aneh " sambung rafael 


gue pun segera pergi meninggalkan mereka , gue gak mau ada satu orang pun yang tau tentang kejadian semalam , sebisa mungkin gue harus bisa nutupin luka yang memerah ini 



...............



" aduh gila, laper mampus gue " 
" dasar lo , rakus banget jadi orang " tutur sania
gue pun hanya tersenyum melihat belle yang makan seperti belum makan 3 hari 3 malam , maklum lah , disini ada jam makan tertentu , jadi ngak heran orang kayak belle kelaparan setiap hari 
" gila panas banget nih " sambung zee 
" iya nih , jidat gue sampe keringetan " ujar gue sambil menjepit poni gue ke atas 

" vee ? " tutur amanda singkat
" kenapa ? " tanya gue yang baru saja melahap potongan ayam goreng
" san , cher , zee , bee , liat tuh " ujar manda sambil menunjuk ke arah jidat gue
" vee ? lu kenapa ? " tanya zee
" kok memar vie ? " sambung bee
" ha? apaan ? " tanya gue yang masih sibuk memakan makanan gue tanpa memperdulikan mereka
" itu jidat lo merah " tutur cherdris sambil memegang jidat gue
" aww . sakit " spontan gue kesakitan karena luka gue disetuh sama cherdris
" kenapa lu ? " 
" oh , ini kemaren di do ... jatoh , iya jatoh " ujar gue gugup
" kok jatoh lukanya di kepala sih ? lu boong yah sama kita ? " tanya sania serius
" ha? ngak lah , apaan deh kalian , ngapain juga gue bohong , ini tuh ... gue jatoh , trus kepala gue kena meja , jadinya merah gini deh " 
" serius ? " tanya manda bingung
" seriusan lah , udah deh , gue laper , nanti waktunya keburu abis " jawab gue sambil langsung melahap makan malam gue

dalam hati gue terus berfikir * mereka gak boleh tau , gak gak gak boleh dan gak akan pernah . huh * 



.....................



" okay all students , time up , back to your room now , i don't wanna see any students outside the room " ujar ms granger . 
ms granger adalah chef di asrama ini , dia yang mengatur makanan kami semua , dia pegawai asrama kami yang paling baik tapi tegas

" eh kalian duluan deh , gue mau ke toilet " ujar gue singkat 
" di kamar kan ada toilet vie ? " tanya sania bingung
" ha? udah ngak apa , skalian aja " 
" gue temenin deh " ujar cherdris 
" ih apaan deh , ngak usah lah , dipikir gue anak tk apa , udah ah , ketemu di kamar aja , bye " ujar gue lalu langsung pergi menuju ke toilet


gue melihat luka gue di cermin , gue memakaikan salep untuk luka gue ini agar cepat hilang , ini juga yang membuat gue tidak mau ke toilet di kamar , dan gue gak mau cherdris ikut gue ke toilet , as i say gue gak mau ada orang yang tau tentang luka gue ini 


gue pun keluar dari toilet dan berjalan menuju kamar , di jalan gue bertemu dengan rafael yang juga mau menuju ke kamar

" hey raf " triak gue lalu langsung menghampiri rafael
" eh , vie . kok sendirian ? temen-temen lu mana ? " 
" udah pada balik duluan , gue dari wc tadi , lu sendiri ? "
" biasa , pada kabur-kaburan satu ke mana yang lain kemana , yaudah deh gue sendirian " sambung rafael sambil tertawa
" mawar putih " ujar rafael pelan
" ha? kenapa sama mawar putih ? " tanya gue bingung
" ngak , itu jepitan lu , mawar putih " 
" oh , gue kira apaan "
" lu suka sama mawar putih ? " 
" lumayan lah , kenapa emang ? " 
" ngak apa-apa kok , gue cuman keingetan sama seseorang aja " ujar rafael
" seseorang ? siapa raf ? " tanya gue bingung
" namanya sharleen "
" sharleen ? sharleen , hmm tunggu deh .. kayaknya namanya gak asing ... sharleen , shar .. oh iyaa . lu sering manggil gue dengan sebutah shar or sharleen kan ? " 
" iya , sorry yah , abis lu bener-bener mirip banget sama dia " 
" oh , ngak kenapa-kenapa kok raf , santai aja , haha . tapi emang miripnya apa ? " tanya gue sambil tertawa
" muka lu sama dia mirip banget , dari cara lu ngomong , dan lu sama dia , sama-sama suka mawar putih " 
" ohya ? anak mana dia ? gue mau dong ketemu sama dia " ujar gue singkat
" hmm " rafael pun terdiam sejenak
" kenapa raf ? " tanya gue bingung
" sebenarnya gue pengen banget kenalin lu sama dia , tapi .. "
" tapi apa ? " 
" tapi itu ngak mungkin " 
" loh? kenapa? jangan bilang dia benci sama gue gara-gara muka gue mirip sama dia ? " 
" ngak gitu juga sih vie " rafael pun tertawa mendengar perkataan gue
" trus kenapa emang ? " tanya gue lagi
" sebenarnya gue pengen banget ngelupain hal ini , tapi yaudahlah ... sharleen udah ngak ada vie , dia udah meninggal 1 tahun lalu " 
" ha? .. hmm sorry raf , gue gak bermaksut buat ngingetin lu , tapi ... " gue pun shock mendengar kalau wanita yang mirip sama gue itu sudah meninggal
" ngak , ngak , ngak . ngak apa-apa kok , aturan emang gue yang ngak pernah ngomong itu ke lu " 
" yaudah lah , lupain aja . hmm , raf gue duluan yah , udah nyampe " ujar gue yang hampir tidak menyadari bahwa gue sudah sampai karena terlalu asik ngobrol sama rafael
" oh , oke . bye " 


gue pun masuk ke dalam kamar dan melihat zee dan cherdris sedang asik membaca majalan teens edisi terbaru 


" dari mana aja lo ? ke wc seabat " tanya zee
" ngak dari mana-mana kok , tadi gue abis ngobrol sama rafael , makanya lama "
" rafael ? " tanya cherdris bingung
" iya .. dan tau gak dia bilang apa ? "
" ngak tau " jawab zee singkat
" tanya dong kenapa " keluh gue sambil melempar bantal ke arahnya
" becanda neng, emang rafael bilang apa ? " tanya zee sambil tertawa 
" dia bilang , muka gue mirip banget sama satu cewe yang dia kenal , namanya sharleen , katanya dari muka gue , cara gue ngomong dan gue sama dia sama - sama suka mawar putih " 
" so? " tanya cherdris 
" belom selesai , tapi sharleen itu udah ngak ada " 
" ha? ngak ada ? meninggal maksut lo ?! " tanya zee shock
" ih , biasa aja kali , .. iyaa .. cewe itu udah meninggal " 
" meninggalnya kenapa ? serem banget sih , muka lu mirip sama yang di dunia lain " tutur cherdir sambil tertawa bersama zee
" sialan lo berdua , .. gue juga ngak tau sih kenapa meninggalnya " 
" emang sharleen itu siapanya rafael ? " tanya zee
" gak tau , ohiya ya , kenapa gue gak nanya sama rafael tadi ? " tanya gue dengan diri sendiri 
" mulai kan bloonnya lu vie " ejek cherdris dan zee
" sialan lo " ujar gue sambil tertawa 

gue pun melanjutkan pembicaraan gue dengan cherdris dan zee semalaman penuh , membicarakan sesuatu yang menurut kami patut untuk diperbicarakan dari a-z

Tidak ada komentar: