*aaaaaaaaaaaaaaaaaaaa*
handuk basah pun menempel di wajah gue, membangunkan gue dari tidur nyenyak gue malam tadi
" ko morgan! rafael! kalian gila yah?! basah tau gak ! " triak gue membentak ko morgan danr rafael
" dari pada kita sirem air beneran ? "
" tapi gak gini juga kali , aduh kalian tuh apa-apaan sih, ini tuh baru jam berapa?! ini tuh baru jam 8 ! tuh liat " triak gue sambil menunjuk ke arah jam dinding di kamar gue
" kalo lu jam segini belom bangun,kapan lu belajarnya?! "
" aduh apaan sih! ec mulu ec mulu, gue pusing tau gak "
" kok pusing sih? emang lu gak mau menang apa? udah deh sekarang lu mandi, trus lu makan, trus kita ke toko buku, trus kita ke rumah rafael , oke ? " ujar ko morgan
" ah, apaan deh, ngapain sih ngatur-ngatur gue , nyokap bokap aja gak ribet kok "
" maka itu, kalo bukan kita siapa lagi yang bakal ngurusin lu ? " tanya rafael
" tau ah, gue ngantuk " ujar gue sambil membaringkan badan gue di ranjang dan menarik selimut gue kembali
" eh eh , lu mau ngapain ? " tanya ko morgan sambil menarik selimut gue
" gue mau tidur ko, udah lah sana gue ngantuk ini " triak gue
" gak gak gak ! lu mesti mandi sekarang juga " ujar ko morgan sambil menarik tangan gue ke arah wc
" ah ko, males " gue pun menahan diri gue di atas ranjang
" ngak . ngak mandi ! " sambung rafael menarik tangan gue bersama ko morgan
gue pun masuk ke dalam kamar mandi, melakukan sejumlah aktivitas gue di kamar mandi, mulai dari kaki hingga rambut , dan gue menghabiskan waktu sekitar 1 jam di dalam sana, gue pun keluar dari kamar mandi, memulai memilih baju untuk hari ini, menggunakan kaos putih bergambarkan peace , dan high west berwarna soft , kemudian gue mengeringkan rambut gue , menuangkan hairtonik , dan mulai mengeroll rambut gue di kanan, atas dan kiri, kemudian gue mulai membubuhi wajah gue dengan bedak dan lipgloss , serta tak ketinggalan airliner di mata gue
"alienaaa ! " suara teriakkan ko morgan dan rafael sudah terdengar dari lantai satu
" apaa? sebentar ! " sahut gue lalu mulai turun ke lantai satu membawa beberapa buku, tas , sepasang sneakers berwarna ungu serta handpone dan itouch , berlari menuruni anak tangga dengan kecepatan 120 km/ jam dan
*braaakk *
barang-barang gue berhasil lebih dulu meluncur ke lantai satu, berserakkan dimana-mana dan gue mulai mendengar suara tertawa ko morgan dan rafael dari arah meja makan
"apaa deh kalian, bukannya bantuin, malah ketawa " ujar gue sambil mengambil barang-barang gue yang berserakkan di lantai, menaruhnya di sofa lalu gue berjalan ke arah meja makan
"lu tuh ngapain sih al di atas lama banget 1 stengah jem gue nungguin lu sampe kering tau ga " keluh ko morgan
" lu tuh apaan deh ko, lu juga raf, ngapain sih mesti suruh gue ini itu apa lah, cape tau gak " sambung gue
" kita kan lakuin ini buat lu juga al, udah deh, mending sekarang lu makan, trus kita cao " sahut rafael yang duduk di sebelah ko morgan
" terserah lu orang deh " ujar gue
gue pun menghabiskan makan gue dengan cepat, kemudian gue pun memakaikan sepatu gue lalu masuk ke dalam mobil dan mulai berangkat ke arah toko buku dekat rumah gue, sesampainya di toko buku tersebut, rafael dan ko morgan mulai berpencar mencari beberapa buku untu EC olimpiade tersebut, tetapi gue pun hanya duduk diam dan tidak mencari apapun
"kok lu diem? cari buku lah " ujar rafael sambil berjalan mengambil buku di rak dekat tempat duduk gue
" males " jawab gue singkat
" lu kenapa sih ? "
" buku gue tuh udah banyak raf, gue tuh cape kalo harus belajar terus-terusan, buku yang dirumah aja belom semua gue baca udah mau di tambah lagi, apa banget deh "
" katanya mau menang EC , usaha lah "
" ternyata gue belom siap buat ikut olimpiade itu kalo gini caranya " ujar gue sambil berjalan keluar dari toko buku tersebut, gue pun berjalan ke arah taman yang ada di sebrang toko buku tersebut, gue pun duduk bersandar di kursi panjang yang ada di sana, gue pun mulai menikmati udara yang berhembus disana, sampai gue melihat seorang anak perempuan yang duduk di pinggir taman , gue pun memutuskan untuk menghampiri anak tersebut
"hallo " ujar gue singkat, gue pun duduk tepat di samping anak tersebut
" kamu kenapa ? " tanya gue, tetapi anak tersebut sama skali tidak menoleh ke arah gue sehingga gue tidak dapat melihat wajah nya
" kamu kenapa? " tanya gue sekali lagi, kali ini anak tersebut merespon dan menengok ke arah gue
" yaampun , kamu kenapa?! " tanya gue yang spontan kaget melihat aliran darah yang keluar dari hidung anak kecil itu, segera gue mengeluarkan tissue dan memberikannya kepada anak tersebut
" kamu kenapa ? kamu mimisan , kamu sakit ? " tanya gue cemas, tetapi anak tersebut hanya menggelengkan kepalanya
" kamu kenapa sih? kamu ngomong dong sama aku " ujar gue singkat
" ini sudah biasa ka " ujar anak tersbut
" maksut kamu ? " tanya gue bingung
sejenak anak tersebut diam , tetapi tak berapa lama anak tersebut memegang rambutnya dan kemudian dia memperlihatkan rambutnya yang rontok di tangannya
" rambut kamu? kamu kenapa? kok rontok ? " tanya gue tambah bingung
" sakit " jawab anak perempuan itu
" sakit? kamu sakit apa? "
" kanker "
" kanker ? kata siapa kamu kanker? kamu masih kecil, kamu umur berapa ? " tanya gue yang semakin bingung
" dokter, 7 tahun "
" kamu kanker dari kapan?"
" 3 tahun lalu ka "
" kita ke dokter yah " ajak gue sambil berdiri, tetapi anak tersebut menahan gue agar duduk kembali
" kenapa ? " tanya gue
" mama papa gak punya uang " jawab anak tersbut
" biar aku yang bayar biayanya " hati gue pun tertegun ikut bersimpati mendengar ucapan anak tersebut, tetapi anak itu menggelengkan kepalanya, ia menolak untuk di bawa ke rumah sakit
" kenapa ? " tanya gue semakin bingung
" aku udah gak akan sembuh ka "
" kok bisa bisa bilang gitu sih ? "
" aku yakin, aku gak akan sembuh "
" trus kamu ngapain di sini? " tanya gue lagi
" aku lagi mikir "
" mikir apa ? "
" aku lagi mikir, gimana caranya aku bisa ngebahagiain orang - orang yang ada di dekat aku, selama aku masih punya waktu " ujar anak itu
perkataan anak tersbut membuat gue sedih, gue pun meneteskan air mata demi air mata , gue jujur tidak tega melihat anak tersebut .
" kakak kenapa nangis ? " tanya anak tersebut sambil menghapus air mata gue dengan kedua tangannya
" aku ngak kenapa-kenapa kok, ... aku cuman temenku aja, dia sama kayak kamu " ujar gue singkat
" temen kakak sakit juga ? "
" iya, tapi bukan kanker, cara kamu ngomong, itu mirip banget sama dia, mata kamu, juga sama kayak dia, dan aku yakin sifat kalian sama "
" umurnya udah gak lama ? " tanya anak tersebut
" iya, dokter sih bilang kayak gitu, 3 bulan, tapi mungkin sekarang udah gak lama lagi "
" kakak mau kasih apa buat dia ? "
" bentar lagi dia ulang tahun, minggu depan, aku juga belom tau , mau kasih dia apa "
" istimewa , beda dari yang lain kak "
" awalnya aku mau mempersembahkan piala buat dia, kalo aku menang nanti, mungkin itu bisa buat dia bangga sama aku "
" trus ? kenapa ? " tanya anak tersebut
" masalah, aku gak yakin aku bisa , biasa aku selalu ikut olimpiade sama dia, tapi sekarang, aku gak tau, aku bisa sendiri apa ngak, ada yang kurang, dan itu kerasa banget " jawab gue sambil mengeluarkan air mata
" kakak kenapa nangis ? "
" aku cuman bingung, apa lagi yang harus aku lakuin buat sahabat aku itu "
" kakak jangan nangis yah, orang sakit gak mau bikin orang lain menderita, aku yakin kok, kakak bisa , kakak pasti bisa , kakak mau usaha kan? " tanya anak kecil tersebut, tetapi gue hanya dia dan tidak menjawabnya
"ka , kata koko aku dulu, sebenarnya hidup kita itu kayak dongeng, setiap masalah , pasti bisa kita hadapi kalau kita berusaha dan kita percaya kak, koko aku juga bilang Tuhan gak akan memberikan umatnya beban yang melebih kemampuannya "
" hee , .. aku malu deh, aku kalah sama anak umur 7 tahun " ujar gue sambil mulai tertawa
" kakak cantik " sambung anak kecil tersebut sambil tertawa
" ha? terima kasih " jawab gue singkat
" emm , nama kamu ? "
" joy " ujar anak tersbut sambil memberikan tangannya kepada gue
" aku aliena " jawab gue sambil tersenyum
" oh ya kak , aku punya satu lagu yang memotivasi hidup aku , kakak dengerin yah aku nyanyi semangat ku tak akan pernah luntur lagi singging all day long, semangat ku tak akan pernah patah lagi, dancing all night long "
gue pun mengabiskan waktu gue bersama joy sambil menunggu ko morgan dan rafael keluar dari toko tersebut, kita bermain bersama, membuka obrolan baru, sampai ko morgan menelpon gue menanyakan dimana diri gue berada
gue pun memutuskan membawa joy untuk di kenalkan kepada ko morgan dan rafael
"aliena , kemana aja sih " tanya ko morgan yang menunggu gue di depan toko tersebut
" sorry, tadi gue abis dari taman . oh ya, kenalin .. ini joy , temen kecil gue " ujar gue singkat
" joy " ujar joy sambil tersenyum dan menjabatkan tanggannya ke ko morgan dan rafael
" morgan "
" rafael "
" joy, morgan ini koko aku, kalo ini rafael, dia temen koko aku, temen aku juga " ujar gue kepada joy yang daris tadi menggandeng tangan gue erat
" kak, udah siang, aku pulang dulu yah " ujar joy lalu menarik gue agar gue menurunkan badan gue agar setara dengan tinggi nya, lalu joy mencium pipi kanan dan kiri gue lalu dia berlari dan melambaikan tangan kepada kami ber 3
"lu kenal dari mana? " tanya rafael bingung
"adalah , yaudah yuk " ujar gue
"kemana? "
"kan gue mau belajar ? ayolah keburu sore " ujar gue lalu masuk ke dalam mobil
kami ber3 pun segera berjalan ke rumah rafael, di perjalanan gue pun terus memikirkan semua yang dikatakan joy, gue pun ikut bangga, kenal dengan anak seperti joy , walaupun sakit, dia masih memiliki motivasi hidup
" eh , den cocoh udah pulang " ujar seseorang perempuan setengah baya dari dalam rumah rafael
" iya nih bi suti , kenalin ini ade nya morgan , aliena " ujar rafael
gue pun tersenyum ke arah bi suti , lalu gue pun masuk ke dalam rumah rafael dan duduk di ruang tamu bersama ko morgan dan rafael
" nih den cocoh, susu coklatnya " ujar bi suti sambil memberikan segelas susu coklat yang masih hangat ke arah rafael
" ha? apa ? cocoh ? susu coklat ? " tanya gue sambil tertawa
" apaan sih bi " bisik rafael ke arah bi suti
" iya non aliena, den rafael di rumah itu dipanggil cocoh, soalnya dia itu suka banget sama susu coklat, kalo pagi-pagi nih mau berangkat sekolah , kalo gak ada susu coklat bisa marah-marah " sambung bi suti
"apaan sih bi, udah deh masuk sana bi " uajar rafael
" ternyata cowo kayak lu suka sama susu coklat? tampang udah dewasa, aslinya " sahut gue sambil tertawa terbahak-bahak
" emang, rafael mah, kayak anak kecil de, tampang doang tua, jiwanya anak sd " triak ko morgan sambil ikutan tetawa
" aduh udah deh, kalian itu ke sini, mau belajar apa mau ketawain gue? koko sam adenya sama aja, nyebelin banget tau gak " ujar rafael kesal
" yaudah yaudah, gue gak ketawa lagi deh, .. eh iya jam berapa sekarang ? " tanya gue
" jam 5 . kenapa ? " sambung ko morgan
" kita belajarnya di pantai aja yuk ! gue mau liat sunset , lagian belajar di pantai not bad kan? susananya juga lebih enak, sekalian liburan " ujar gue sambil menumpukan beberapa buku
lalu gue langsung keluar dari rumah rafael, ko morgan dan rafael pun mengikuti kemauan gue dan kita segera berangkat ke pantai dekat rumah rafael berada, sesampainya di sana pun , kami duduk di pasir beralaskan tikar di dekat pantai tersebut, gue pun mulai membuka beberapa buku , mencoba memahaminya sambil menunggu puku 18.00 untuk melihat sunset tersebut
"eh, itu liat mataharinya udah mulai terbenam ! " triak gue, gue pun langsung berlari ke pantai dan menikmati udara pantai yang sejuk ditemani pemandangan indah sunset tersbut
gue rasa, perkataan joy mulai membuat diri gue terus senyum dan semangat , semua ini demi niki , gue yakin, gue pasti bisa walaupun banyak masalah yang gue hadapi . tapi gue juga yakin, Tuhan sayang sama gue, dan Tuhan gak akan memberikan gue beban yang lebih dari kemampuan gue .
follow me klik here!
i need you comment guys! thanks for read :)
2 komentar:
ceritanya keren.. terusin lagi ya :D
makasih :) keep read yah!
Posting Komentar