gak kerasa makin lama berat badan gue menurun, napsu makan gue ilang gitu aja, sekarang gue sering sakit, gue jadi lemah, dan waktu terus berjalan, tanpa kehadiran niki di samping gue, gue kesepian, biasanya gue selalu ngobrol sama niki saat jam pelajaran, biasanya gue sama niki sering ikut olimpiade ipa atau matematika bareng, biasanya gue sering buat video sama niki di rumah gue, biasanya kalau pelajaran seni gue nyanyi bareng niki, biasanya ... . udahlah, gue rasa kebanyakan kalo gue sebutin semua yang gue lakuin sama niki, hidup gue berwarna bareng niki, sedih, seneng, bete, semua sama niki, tapi? sekarang? kenyataannya? they gone .
"kenapa lo?" rafael menghampiri gue yang sedang duduk di lapangan , gue pun hanya menggelengkan kepala gue.
"masih sedih?" tanya rafael
"gue .. gue cuman belom siap aja buat kehilangan niki" jawab gue dengan suara yang miris
"aliena, yakin sama gue, niki gak mau elo kayak gini"
"gue belom siap buat ngelakuin hal yang biasa gue lakuin sendiri"
"lu tenang, ada gue di sini, ada morgan, dan masih banyak temen yang setia sama lo" ujar rafael sambil meletakan tangannya di atas tangan gue, gue pun merasakan sesuatu yang beda sama rafael kali ini
"elo, kenapa?" tanya gue bingung
rafael pun hanya diam, menatap muka gue dengan wajah yang amat serius, gue pun membalas tatapannya dengan tatapan yang bingung
"gue .. , gue " rafael pun berbisik kepada gue
TINN - TINN suara mobil ko morgan pun terdengar di depan gue, spontan gue melepaskan genggaman tangan rafael
"gue duluan yah raf, lu bawa mobil kan? langsung ke rumah aja kalo masih nginep, bye " dengan perasaan bingung, gue pun masuk ke mobil, dan segera bergegas menuju rumah, gue pun masuk dengan rasa yang sama, sedih memikirkan niki. hal pertama yang gue lakukan saat masuk kamar adalah membuka laptop, melihat video yang gue dan niki buat saat kita habis kehujanan , setetes demi setetes air pun mengalir di wajah gue saat gue melihat video tersebut
video :
aliena & niki : HALOOOO (sambil berteriak)
aliena : guysss tau gakk, kita tadi pulang skolah trus kita keujanan trus kita lari-lari di jalanan
niki : iyaaaa! trus gue kepeleset sama tetangganya si aliena, trus ada orang yang godain kita gitu pas di jalanan
aliena : iyaaaaa, trus dia (sambil menunjuk ke arah niki) dorong-dorong i terus sampe jatoh kena tanah gitu, parahh yahh., nihh liat deh bekas nyaa ( menunjukan bekas tanah ke camera)
niki : hahahhah, kita ka forever and always (sambil merangkul niki)
aliena dan niki sing : "You can count on me like one, two, three , I'll be there and I know when I need it , I , can count on you like four, three, two , And you'll be there 'cause that's what friends Are supposed to do, wooooooooo "
aliena dan niki : goodddddbyeeeeeeeeealll! (teriak bersama sambil melambaikan tangan ke arah kamera )
gue pun menundukan kepala, melepaskan semua tangisan di telapak tangan, gue beranjak membuka laci kamar gue, mengobrak-ngabrik sejumlah barang, gue melihat foto-foto gue saat sedang bersama niki, foto-foto gue saat olimpiade bersama, memegang satu piala bersama, piala tersebut bertuliskan "aliena dan nikita" damn! tangisan menjadi lebih banyak keluar di mata gue, melihat begitu banyak kenangan berwana di diri niki buat gue, gue pun melihat satu album yang ber-cover "aliena and niki 's photo collection ! forever and always " gue membuka satu demi satu lembaran tersebut, gue melihat foto gue bedua saat kita menjadi double prom queen, foto kita bersama ko morgan, waktu ulang tahun niki yang ke 16 , dan masih banyak lagi kenangan kita di album itu. pergi dari album itu, gue beranjak memegang sebuah kaset rekaman , saat gue dan niki menyanyikan lagu dari leona lewis - Footprints In The Sand
You walked with me
Footprints in the sand
And helped me understand
Where I'm going
You walked with me
When I was all alone
With so much unknown
Along the way
Then I heard you say
I promise you
I'm always there
When your heart is filled with sorrow and despair
And I'll carry you
When you need a FRIEND
You'll find my footprints in the sand
I see my life
Flash across the sky
So many times I've lied
And been so afraid
And just when I
I thought I'd lost my way
You gave me strenght to carry on
That's when I heard you say
I promise you
I'm always there
When your heart is filled with sorrow and despair
Oh, I'll carry you
When you need a friend
You'll find my footprints in the sand
When I'm weary
Well I know you'll be thereAnd I can feel you
"praaaaaaaaaaaaaaak!" gue pun melempar radio tape yang gue gunakan untuk memutar rekaman tersebut, semakin gue mengingat semakin susah buat gue melupakan niki, kenapa? kenapa harus niki? apa salah dia? tuhan?! kenapa? kenapa haru sahabatku yang mengalami semua ini?! apa salah dia? dimana keadilan mu tuhan?! dia terlalu sempurna tuhan untuk mengalami ini semua! triak gue dalam hati, gue selalu bertanya kepada tuhan, kenapa ini semua harus terjadi kepada orang terdekat gue? apa ini yang namanya cobaan? aku mau niki tuhan, aku ingin dia selalu ada disisiku, aku belum bisa berikan yang terbaik buat sahabatku !
"aaaaaaarrrrrghhhhhhhhhhhhhhh!!!!!!!" triakan gue menggebarkan kamar gue yang hampa, hanya berisi barang-barang hampa, kesedihan dan air mata penyesalan
"aliena?! " ko morgan pun datang karna suara gue
"ko morgannn" triak gue dengan isak tangis, gue pun memeluknya dengan keras, mengeluarkan semua tangisan yang belum sepenuhnya keluar dari benak gue, ko morgan melihat beberapa barang berantakan, melihat foto gue dan niki yang sudah hampir basah karna air mata
"udah al, niki gak mau kamu kayak gini" ujar ko morgan mengelus kepala gue, memeluk gue erat dan menenangkan gue
"ini semua udah takdir al, koko yakin kok, ini yang terbaik buat dia, tuhan tau apa yang terbaik buat kita, dia udah ngerencanaiin semuanya dan kamu gak usah membantah semua nya al" sambung ko morgan
"aliena cuman kesel doang ko, kenapa sih harus niki?! niki terlalu baik buat ngalamin semua ini!" triak gue kepada ko morgan
"apapun alasan tuhan milih niki, pasti ada alasan yang terbaik buat semuanya, koko yakin, niki pasti seneng sama keputusan tuhan"
gue pun langsung pergi keluar kamar, mencari supir yang sudah siap di mobil, gue pun pergi menuju sebuah gereja yang lumayan jauh dari rumah gue, entah kenapa gue selalu merasa nyaman kalo ada di sana. sesampainya disana, dengan mata bengkak gue berlutut di depan salib, gue memulai berdoa dengan air yang menetes perlahan
"Tuhan, kenapa? kenapa semuanya terasa begitu cepat? hari-hari yang aku lewati bersama niki terlalu berharga, kenapa? kenapa Tuhan? kenapa harus niki? apa salahnya? apa dia pernah menyakiti orang lain? niki terlalu berharga tuhan, dia sudah aku anggap saudara kandung ku sendiri, dari kecil sampai sekarang, tapi kenapa? saat aku belum bisa berikan apa yang dia perlu waktu dia udah ngak lama lagi? aku hanya ingin semua dapat kembali seperti awal Tuhan, aku ngak mau kehilangan sahabat skaligus keluarga Tuhan, kenapa di dunia ini ngak ada yang namanya ke ajaiban? aku yakin Tuhan, aku hanya ingin seperti dongeng, aku ingin apa yang aku mau bisa tercapai dengan hanya yakin dan percaya"
gue berlari keluar gereja, berlari dengan cepat, menuju danau di dekat gereja tersebut, gue berteriak sekeras mungkin, mengeluarkan semua unek-unek di dalam hati gue, melepaskan amarah, kesedihan, tangisan, pahit yang ada di hati gue, kenapa Tuhan gak adil? kenapa?! kenapa orang kayak niki? kenapa ?! gue mengeluarkan semua amrah gue kepada Tuhan, mana ke adilan?! dimana Tuhan?!
"aliena!" triak rafael yang baru keluar dari mobilnya
"lu ngapain sih ha? ngelempar barang-barang di rumah, marah-marah ngak jelas, triak-triak gak berguna, lu bilang Tuhan gak adil, inilah itu lah! lu nyadar gak sih?! semua yang lu lakuin itu gak guna?! tuhan tau apa yang terbaik buat niki! lu tuh gak tau apa-apa! yang terbaik buat lu, bukan berarti yang terbaik buat niki! lu gak boleh egois dong! dengan sikap lu kayak gini , apa lo gak mikirin gimana perasaan niki?! perasaan nyokap bokap lu?! peransaan morgan?! perasaan gue?! lo gak mikirin kita semua sedih ngeliat lu kayak gini! lu pikir dengan lu kayak gini niki bisa sembuh?! iya?! lo tuh harusnya mikir apa yang udah sering kita bilang ke elo NIKI SEDIH NGELIAT LO KAYAK GINI! asal lo tau, gue , morgan , nyokap-bokap lu tuh udh ngomong sama niki tentang keadaan lo! lo tau apa? niki ngerasa bersalah! niki sedih lu kayak gini tau gak! niki mau yang terbaik buat lo, dia gak mau kepergian dia ngebuat lu down! dia mau lu nerusin cita-cita lu, dia mau lu berjuang buat pendidikan lu! triak rafael dengan penuh emosi di wajahnya, tangisan bertambah di diri gue, gue bener-bener merasa pusing dengan semua keadaan ini, apa yang mesti gue lakuin?! gue pun terjatuh lemas, berlutut di tanah, memandang ke arah matahari yang akan terbenam, dengan mata yang membendung, air mata yang terus mengalir
"aaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaa!" gue pun berteriak kencang sambil melempar batu yang ada di dekat gue, rafael pun langsung memeluk gue, menahan gue agar tidak melakukan lebih
"lepasin gue,lepasin!" triak gue sambil berusaha melepaskan pelukan rafael tapi rafael tetap memeluk gue keras
"gak! gue gak bakal lepasin lu, sampe lo sadar seberapa berartinya hidup lu di dunia ini!" triak rafael
gue pun berhenti memberontak, gue terduduk lemas di tanah, gue pun memeluk rafael dengan air yang terus keluar dari mata gue, mencoba melepaskan semua kesedihan yanga ada di diri gue.
"please al, lu jangan gini terus, lu gak mau kan buat niki tambah sedih kalo dia tau lu sakit? lu gak mau kan buat orang tua lu sedih, buat morgan pusing , buat gue stres? please, buat 2 bulan ini, hari-hari paling berharga di hidup lu"
sambung rafael
"please raf, lu jangan bilang apa-apa ke niki lagi, gue janji, gue bakal buat 2 bulan ini menjadi berharga buat niki"
"gue yakin, niki bangga punya sahabat kayak lo al" ujar rafael sambil tersenyum
follow me here!
Tidak ada komentar:
Posting Komentar