Senin, 18 Juli 2011

fairytale : part 26 " it will be me "

" pagi semuaaaaaaaa ! " triak ko morgan yang baru saja keluar dari kamarnya
" kemana aja sih lu ? orang udah pada mau sarapan lu baru bangun " tanya rafael yang sedang memotong roti bakarnya itu
" biasa, nonton bola kemaren malem  . hoaaaaaa , laper laper " ujar ko morgan lalu duduk tepat di sebelah gue dan mulai mengambil makanan yang siap gue lahap
" ihh , elu , jadi koko tuh nyebelin banget sih, gak pernah bisa ngeliat ade nya seneng grrr " triak gue sambil memukul tangan ko morgan
" sakit lu ah " ko morgan pun memukul tangan gue yang sedang memegang segelas teh hangat , alhasil teh tersebut jatuh dan langsung mengenai tangan gue
" aww ! panas bgt ! " keluh gue sambil segera membersihkan teh dari tangan gue
" al, lo gak apa-apa ? " tanya reza dan rafael serentak lalu mereka melihat keadaan tangan gue
" lepas ah lu " keluh rafael
" enak aja, lu lah yang lepas " usir rafael
" orang gue duluan kok "
" apaan ! orang gue ! "
" ehhhhh ! kalian tuh apa-apaan sih , udah-udah ! " gue pun segera melarikan tangan gue dari kerumunan tangan-tangan rafael dan reza , lalu gue pun segera membilas tangan gue dengan air dingin dan segera kembali ke meja makan
" lu sih ko, liat nih tangan gue , merah ! " bentak gue ke arah ko morgan
" so ? " tanya ko morgan yang sibuk dengan makanannya
" ih ! lu rese banget sumpah , udah makan gak gosok gigi dulu, ambil makanan orang, trus numpahin teh hangat ke tangan orang, gaak minta maaf lagi "
" maaf " ujar ko morgan singkat sambil menelan segelas air putih
" ih , nyebelin abis " ujar gue singkat
" udah-udah , dari pada marah-marahan , mending kita berenang aja di belakang ? gimana ? " tanya niki yang duduk di kursi rodanya tersebut
" berenang ? serius ? " tanya reza
" maksut gue kalian, gue kan gak bisa, tapi gue masih bisa kok dengerin semua lelucon dan kejailan kalian ? "
" males ah nik, gue lg gak kepengen berenang " ujar gue singkat
" gimana kalo yang ngak berenang di ceburin aja ? " triak niki bersemangat
" ide baguss ! " sahut rafael
reza, rafael dan ko morgan pun langsung menatap gue dengan tatapan yang mematikan, gue tau , tatapan mereka memiliki arti buruk bagi gue, gue pun berdiri perlahan dan langsung berlari ke arah kamar . ko morgan, rafael dan reza pun mengkikuti gue dari belakang dan menangkap gue, lalu gue pun di giring ke arah kolam renang dan di gendong bersamaan
" hitungan ke 3 ceburin yah ! " triak ko morgan
" ah, eh parah gak yah gue gak main ! " triak gue
" 1 " ujar rafael
" 2 " sambung reza
" 3 " triak niki
byarrrrrrrrrrrrrrrr ! suara air pun memecahkan suasana , satu badan gue pun berhasil dihujani dengan badai air
" aaaa , lu orang gue ingetin yah semua ! " gue pun beranjak naik ke daratan seperti buaya yang ingin mengambil mangsa baru , dengan cepat gue pun mendorong reza , rafael dan ko morgan sampai masuk ke dalam kolam , kami ber 5 pun bermain bersama , walaupun niki hanya bisa merasakan, tapi gue dapat melihat kebahagian di dirinya
"eh, udahan deh sana, udah sore, nanti kan kita mau dinner ? " celak niki
" eh iya yaa, yaudah deh udahan deh demi niki deh " ujar ko morgan sambil tertawa


gue pun kemudian beranjak bangun dari kolam renang dan mulai membersihkan badan gue dari ujung rambut sampai ujung kaki, gue pun mengeblow rambut gue , memakai lip gloss kesayangan gue, menggunakan black dress yang casual , black high heels 7 cm dan dengan rambut yang sedikit di curly  karna malam ini kami ber 5 sudah punya janji untuk dinner bersama
" w to the o to the w ! lu cantik banget de malam ini ! " goda ko morgan yang melihat penampilan gue dari bawah sampai atas
" nyadar ade sendiri " ujar rafael yang melihat ke arah ko morgan dan tak lama melirik ke arah gue
" omg . barbie ! " sambung rafael begitu melihat penampilan gue
" apaan deh kalian semua , lebay tau ngak " jawab gue spontan
" mereka kan sayang sama lu al , lu cantik malam ini " sahut reza dari arah belakang gue
" makasih yah semuanya " jawab gue sambil tertawa
" eh handpone gue? gue keatas dulu yah , ada yang ketinggalan " ujar gue lalu gue pun segera beranjak naik ke kamar gue, mengambil handpone dan beranjak turun, tetapi gue rasa gue menginjak suatu kertas yang bertuliskan sebuah kalimat , tapi tulisannya amat sangat berantakkan, gue pun mengambil kertas tersebut dan mulai membacanya perlahan
" w .. wa ? wa .. ktu .. ny ... a s .. ud .. ah . de .. k .. deka .. t ? waktunya sudah dekat ? maksutnya apaan nih ? " ujar gue kecil
" waktu nya sudah dekat ? " gue pun terus berpikir dalam hati apa maksut dari tulisan ini
" waktunya sudah dekat ? waktunya ... niki ! " triak gue dan langsung berlari mencari niki
" niki ! " triak gue dari satu ruangan ke ruangan lain
" niki !!!!!! " triak gue shock yang menemukan niki tergeletak di kamar mandi dengan hidung dan kepala yang mengeluarkan darah
" niki ! lo kenapa nik ?! bangun nik ! bangun ! " triak gue yang berusaha membangunkan niki
" ko morgann ! rafael ! reza ! " triak gue
" ko morgan ! reza ! rafael ! "
 tak lama kemudian mereka ber3 menyadari jeritan gue dan langsung menghampiri gue di atas
" yaampun , niki kenapa ?! " tanya reza
" gue gak tau , rumah sakit ! cepet sekarang bawa dia ke rumah sakit ! " triak gue sambil mengeluarkan air mata
reza pun segera menggendong niki ke arah mobil , ko morgan pun membawa mobil dengan as soon as possible , gue dan rafael menjaga niki di belakang sedangkan reza duduk di depan berusaha menghubungi keluarga niki
" nik , lu tahan yah ! kita bentar lagi sampe kok ! lu harus tahan nik ! " ujar gue sambil berusaha membersihkan darah yang keluar dari kepala dan hidung niki
" nik , lu gak boleh pergi sekarang ! gue yakin lu pasti sembuh " sambung gue
" udah al , sabar , jangan nangis lagi " tegur rafael sambil merangkul gue dan berusaha menenangkan gue
" ko cepet ! cepetan ! " triak gue dari belakang
" ko cepetannnn ! ! " triak gue sekali lagi sambil memukul pundak ko morgan
" al ! lu apa-apaan sih ! ini tuh udah paling cepet ! lu pikir kalo gue ngebut gak bahaya apa?! mikir dong ! " bentak ko morgan
" udah woy ! suasananya malah jadi gak enak ! " triak reza berusaha mencegah
gue pun hanya bisa mengeluarkan air mata gue, dan menatap darah yang terus keluar dari kepala niki , menatap tangan gue yang terkena dara niki juga, sementara rafael setia menenangkan gue sampai kita sampai di rumah sakit tersebut

"dok , please lakuin yang buat temen saya dok , saya mohon ! " ujar gue
" saya akan berusaha semampu saya " lalu dokter pun masuk ke dalam ruang ugd , orang tua niki pun belum sampai , karna terjebak macet dan jarak dari jakarta ke puncak memakan waktu yang lama . gue pun hanya bisa berdoa dan terus mengeluarkan air mata tanpa habisnya
" udah al , udah jangan nangis lagi " ujar rafael sambil merangkul gue
" jangan kesempatan deh , sana lepas " sambung reza
" apaan sih?! kenapa jadi lu yang sewot ? "
" lu kan bukan siapa-siapanya aliena, ngapain lu rangkul-rangkul dia " bentak reza
" eh, emang lu pikir lu siapa nya dia ?! lu kan cuman mantan dia doang ! " celak rafae
" tapi gue  ... "
" eh ! udah dong ! please stop ! kenapa sih kalian tuh dari tadi cuman berantem terus kerjaannya , gue mohon dong kalian jangan bikin gue makin pusing ! gue tuh butuh ketenangan bukan suasana kayak gini ! please gue mohon " triak gue sambil terus mengeluarkan air mata
" lu sih rese ! " triak reza
" lu .. "
" woy ! kalian bisa gak sih gak berantem ! gue tuh cape dengerin kalian terus ! masalah gue makin banyak ! mending kalian pergi dari sini kalo mau berantem tau gak ! " emosi gue pun semakin menaik

akhirnya rafael dan reza pun berhenti berdebat, kami ber3 pun menunggu kabar dari doker yang sampai sekarang belum keluar dari ruang ugd , belum lagi orang tua niki yang masih lama baru sampai ke sini .
sekitar 2 jam , dokter pun keluar dari ugd
" dok , gimana keadaan nki ? " tanya rafael
" niki, baik-baik saja, hanya saja tadi niki hanya kecapean dan itu membuat niki mengeluarkan darah dari hidungnya "
" trus kenapa kepalanya juga berdarah dok ? " tanya gue bingung
" saya rasa, niki sudah tidak kuat untuk melakukan berbagai aktivitas , sehingga dia melemah dan itu membuatnya pingsan, dan saya rasa saat dia pingsan, kepalanya mengenai suatu barang yang membuat kulit kepalanya terlupas "
" saya boleh masuk ? " sambung gue
" silahkan , saya permisi "
" terima kasih dok " ujar reza
kami ber3 pun masuk ke dalam ruangan, air di dalam mata gue ini tidak bisa menahan keadaan saat gue melihat niki yang terbaring lemah dengan berbagai selang dan alat-alat medis yang bermacam di dekatnya
" sabar al , " ujar reza yang mengelus-ngelus kepala gue berusaha menenangkan gue yang terus mengeluarkan air mata

sekitar 30 menit kemudian , gue, reza dan rafael duduk di sofa dekat ranjang niki di rawat , kami pun setia menunggu niki sampai sadar
" aliena " gue mendengar suara dari mulut niki yang memanggil nama
" niki ? nik lu sadar ? " spontan kami ber3 langsung beranjak mendekati niki
" ada siapa al ? " tanya niki dengan suara yang sangat lemah
" ada gue, reza sama rafael nik " ujar gue sambil terus menangis
" al , jangan nangis " ujar niki sambil perlahan menggerakkan tangannya ke arah tangan gue
" gue, .. gue juga mau al, tapi gue gak bisa "
" lu pasti bisa kok , ada gue disini , ada reza, ada rafael dan ada ko morgan "
gue pun spontan langusng memeluk niki erat dan mengeluarkan air mata gue dengan semakin deras
" al , lu inget kan , lagi it will be me ? " tanya niki dengan suara yang lemah
" inget nik , inget  , kenapa ? "
" gue mau nyanyi lagu itu sama lu , lu mau kan ? "
gue pun mengangguk dan kemudian niki menyanyikan lagu itu, gue tidak bisa menyanyi bersamanya karena gue tidak tahan melihat keadaannya sekarang


"f you hear a voice in the middle of the night
Sayin’ it’ll be alright
It will be me

If you feel a hand guiding you along
When the path seems wrong
It will be me

There is no mountain that I can’t climb
For you I’d swim through the rivers of time
As you go your way and I go mine
A light will shine
And it will be me "



" nyanyi dong al sama gue, please " niki pun memohon gue untuk bernyanyi bersamanya, gue pun bernyanyi dengan terus menangis dan dengan suara tersendak-sendak

If there is a key that goes to your heart
A special part
It will be me

If you need a friend
Call out to the wind
To hold you again
It will be me

Oh how the world seems so unfair
Creating a love that can not be shared
As you go your way and I go mine
A light will shine
And it will be me

Past the ever after there’s a place for two
In your tears of laughter
I’ll be there for you

In the sun and the moon
In the land and the sea
Look all around you
It will be me

There is no mountain that I can’t climb
For you I’d swim through the rivers of time
As you go your way and I go mine
A light will shine
And it will be me
It will be me
It will be me...


niki pun menyanyikan lagu itu dari awal sampai akhir dengan bersemangat walaupun dengan suara yang terputus-putus karena ia sudah tidak kuat lagi , tetapi dia tetap kukuh dengan keinginnannya untuk menyanyikan lagu itu
" niki , lu harus tahan nik , lu pasti bisa ! " ujar gue lalu langsung memeluk niki kencang
" al , waktu nya akan datang , gue sayang banget sama kalian semua " bisik niki di kuping gue , lalu niki pun memutuskan untuk beristirahat, akhirnya kamu ber3 pun pergi keluar dengan perasaan sedih, gue pun terus mengeluarkan air mata gue, dan reza dan rafael terus menenangkan gue

"apa di dunia ini , ngak ada ibu peri ? " tanya gue singkat
"apa di dunia ini , ngak seperti fairytale ? "
"apa di dunia ini, ngak ada magic ? "
"apa di dunia ini, ngak ada yang bisa nyebuhin niki ? iya ? " tanya gue kepada reza dan rafael
" jawab ! " triak gue
"ngak ibu peri, ngak ada fairytale , ngak ada magic , dan ngak ada ramuan yang lu harapkan itu , yang ada cuman Tuhan , dan keyakinan al " jawab reza


follow me klik here!

Tidak ada komentar: