Jumat, 02 September 2011

voyage : part 9 . new mission

" liat reza gak ? "

dari 3 temannya pun tidak ada yang mengetahui dimana reza berada,dari pagi dia menghilang begitu saja,tidak tau kemana dan tidak ada melihat dia pagi ini.

" kayaknya dia belom balik deh dari semalem " ucapan bisma membuat gue terkejut
" serius lu?! "
" iya , lu kayak ngak tau reza aja , bokap dia kan pemilik asrama ini, jadi ngak heran kalo reza bisa mondar mandir seenaknya di asrama ini "
" tapi dia jadi aneh , semenjak ... "
" semenjak dia jadi penyanyi " morgan mencelak pembicaraan gue
" iya tuh , bener banget " sambung bisma sambil menyenggol pundak bisma
" yaudah deh , thanks yah "


gue pun pergi meninggalkan mereka, 1 jam , 2 jam , 3 jam sudah gue menunggu kabar reza, tetapi masih juga belum ada tanda-tanda , gue mengitari sekeliling asrama dengan hati yang masih bingung " kemana reza ? kok gak ada kabar? " kalimat itu lah yang terus teniang di kepala gue


terlihat jelas mobil sport putih yang baru saja memasuki lapangan parkir asrama , terlihat jelas reza dengan muka yang pucat keluar dari mobil .


" reza ! " triak gue dan langsung berlari ke arah reza
" vie ? kamu ngapain ? " tanya reza bingung
" kamu gak pulang dari semalem ? iya ? "
" tau aja " reza pun tertawa sambil memejamkan matanya lalu membukanya lagi
tercium jelas di hidung gue , bau-bau parfum yang tercampur dengan alkohol dari badan reza

" lo mabok lagi ?! " tanya gue bingung
" pusing kepala aku , udah deh "
" lo gila yah?! lo kan yang bilang gue jangan mabok terus , kenapa jadi lo yang mabok ?! "
" udah dong vie ! gue pusing gue ngantuk , lagian malam minggu gak kenapa-kenapa kali " bantah reza
" tapi gak ini juga kali za, lu tuh udah kelewatan , bolak balik asrama seenaknya "
" vee ! bokap gue yang punya asrama ini , jadi suka-suka gue dong "
" tapi .... "
" apaan sih lu .. bokap nyokap gue aja gak ribet kenapa lu yang ribet , udah deh gue pusing ! "
" jangan mentang-mentang bokap lu yang punya sekolah ini, lu bisa seenaknya juga za , apa kata orang nanti "
" vie ! stop , gak usah banyak komentar , jadi cewe banyak omong tau gak lu " triak reza lalu memukul jendela mobilnya


reza pun pergi meninggalkan gue sendirian , tetesan air mata pun mengalir dari mata gue , gue gak nyangka reza yang dulu baik banget dan gak gugal-gugalan kayak ini sekarang berubah menjadi anak yang aneh dan gak jelas kayak gitu . gue pun berjalan ke dalam kamar asrama yang sudah dikumpuli dengan 5 teman gue yang lain


" vie ? lu kenapa ?! "
" vee ? "
" vie kok nangis ? "

teman-teman gue yang sedang asik berbicara di ranjang pun terusik dengan kedatangan gue, melantunkan pertanyaan-pertanyaan tetapi gue menghiraukannya , duduk di sofa sambil menutupi wajah gue dengan kedua telapak tangan gue .

" vie lu kenapa ? " mereka ber5 pun langsung menghampiri gue di sofa
" vee , lu kenapa ? kok nangis sih ? "
" vie ? lu kenapa ? jangan nangis oke ? "
" gue .. gue gak kenapa-kenapa kok " ujar gue sambil menghapus air mata di pipi gue
" jangan-jangan gara-gara omongan gue tempo hari yah ? sorry vee " ujar cherdris polos
" ngak kok cher, gue gak kenapa-kenapa , bener deh " gue pun mencoba untuk tersenyum dan melupakan masalah gue
" lu serius ngak apa-apa ? " tanya sania sekali lagi
" iya gue gak kenapa-kenapa kok , udah yah kalian lanjutin aja , gue mau .. gue mau ke luar sebentar "


gue memutuskan untuk berjalan ke taman dan duduk di kursi panjang di bawah pohon yang menghadap ke arah danau , gue mencoba untuk menahan tangisan gue , gue mencoba melupakan semua masalah yang ada di diri gue .

" vee " triak seseorang dari hadapan gue
" nesa ? kenapa ? "
" nih , ada bunga buat lu " ujar nesa lalu memberikan serangkaian bunga mawar putih ke hadapan gue
" bunga ? buat gue ? "
" iya buat lu "
" dari siapa ? " tanya gue sambil mengambil serangkaian bunga itu
" gue juga ngak tau, tadi gue liat itu bunga ada di deket lapangan , trus pas gue ambil ada kartu ucapannya , tulisannya buat vie kikan , yaudah gue cari lu deh "
" vie kikan ? hmm , thanks yah sa "
" anytime , gue duluan yah . bye "

nesa pun meninggalkan gue bersama bunga mawar putih , mawar putih ? lagi ?


" buat vie kikan " ujar gue sambil membaca kartu ucapan itu
" bunga mawar putih lagi? tapi dari siapa ? "

gue menengok ke arah kanan kiri untuk mencari tahu siapa yang memberikan bunga ini kepada gue ,dan ........

" yaampun ! rafael , ngagetin gue aja " ujar gue yang kaget ketika gue membalikkan badan gue sudah ada rafael yang duduk di sebelah gue , gue pun segera menghapus air mata gue
" haha , sorry . abis gue lagi nyari anak-anak , trus liat lu disini , gue samperin aja "
" kenapa nangis ? " sambung rafael
" ha? ngak kok . ngak kenapa-kenapa " jawab gue singkat
" itu apa ? "
" ini ? " tanya gue sambil menunjuk ke arah bunga mawar putih
" iya , dari siapa lagi ? "
" justru itu , masih sama tulisan tangan di kartu ucapannya aja masih sama , sampe gambar kartu ucapannya aja sama raf "
" berarti yang kasih bunga nya itu orang yang sama "
" gue juga tau , tapi siapa ? " tanya gue bingung
" yaudahlah , rezeki berarti namanya , mendingan lu ikut gue "
" kemana ? " tanya gue bingung
" kan gue udah janji buat temuin lu sama koko nya sharleen "
" oh , oke , tapi gue ganti baju sama taro ini bunga dulu yah "


eyeliner,lipstick,beda,blashon .. perfect
gue gak biasa kalo pergi keluar tanpa make up soalnya , haha . segera gue menghampiri rafael dan berjalan menuju tempat yang sudah di tentukan


...................................


" mana orangnya raf ? " tanya gue yang baru saja sampai di sebuah cafe yang besar dan ramai ini
" tau nih , rame banget . bentar-bentar .. hmmm . itu tuh .. yuk " ajak rafael menemui laki-laki tersebut
" hey raf ! " ujar laki-laki itu lalu berjabat tangan dengan rafael
" key ? " tanya gue bingung
" loh ? vie ? " key pun bertanya kembali kepada gue
" jadi lu ber dua udah kenal ? " tanya rafael bingung
" ini mah temen syuting gue " ujar key
" ini dia orangnya yang gue bilang "
" jadi dia yang mirip sama adik gue raf ? " tanya key
" jadi lu koko nya sharleen ? " tanya gue bingung

kemudian kita tertawa bersama karena terlalu bingung dan memikirkan * dunia ini sempit sekali yah *

setelah memesan makan dan minuman kami pun membuka obrolan yang menarik dan berhasil membuat kami tertawa terbahak-bahak dan melupakan masalah yang telah gue alami

" ohya , kalo boleh tau sharleen tuh meninggal kenapa sih ? " tanya gue sambil melahap kentang goreng yang telah kami pesan
sejenak rafael dan key langsung diam seribu bahasa

" eh sorry sorry , bukan maksut gue buat ingetin kalian. gak usah di jawab gpp kok " sambung gue ketika menyadari pembicaraan gue membuat mereka sedih
" ngak kok , ngak kenapa-kenapa vee . hmm , adik gue meninggal bunuh diri "
" apa ? bunuh diri ?! " gue pun langsung membesarkan kedua mata gue karena gue terlalu shock mendengar omongan key
" iya , dia bunuh diri . saat gue lagi show di luar kota , dia goresin urat nadinya dengan pisau , nyokap dan bokap gue juga gak tinggal bareng gue sama sharleen , jadi gak ada yang bisa nolongin dia " ujar key dengan wajah yang serius dan air mata yang mengalir
" sorry key , bukan maksut gue bikin lu sedih kayak gini " sambung gue singkat
" gak kenapa-kenapa kok , gue ngerti , justru gue mau minta bantuan lu "
" bantuan apa ? " tanya gue bingung
" jadi adik nya key itu dulu model juga sama kayak lu , dan dia juga pernah bilang ke key kalau dia ngefans sama lu " tutur rafael
" trus yang bisa gue bantu apa ? "
" sebelum sharleen bunuh diri , dia sempet tulis surat ini " key pun memberikan selembar kertas yang sudah kotor dan ada bekas darah ke arah gue

ko key , bukan maksutku buat ninggalin koko , mama dan papa di dunia ini , tapi aku hanya gak bisa buat nahan malu aku , model berumur 17 tahun yang harus mengandung anak hasil perbuatan haram . orang yang aku sayang , dia , dia laki-laki berengsek yang ngelakuin ini semua ke aku , dia menjanjikan kepopuleran di karier aku ko , tapi semua itu hanya alasan untuk dia mendapatkan kepuasan , selamat tinggal ko key , aku sayang sama koko , titip salam juga buat mama dan papa 


vie kikan                                 
                                              love :
                                                    sharleen ...



gue tidak bisa berhenti berpikir , siapa laki-laki yang dia maksut ? dan juga kenapa laki-laki itu tega memprilakukan sharleen seperti itu .


" dia .. dia hamil ? " tanya gue dengan suara yang sangat bergetar
" iya " jawab rafael dengan wajah yang suntuk
" tunggu deh , gue masih ngak ngerti , apa hubungannya sama gue dan kenapa ada nama gue di surat itu ? " celak gue
" dari dulu , dia seneng banget karna muka dia mirip banget sama lu, dia juga bilang ingin banget sepopuler lu, dia model , tapi dia ngak begitu terkenal kayak lu yang ada di iklan manapun. Sampai suatu hari dia bilang ke gue, kalau dia nemuin orang yang bener-bener bisa bikin dia sepopuler lu, 2 bulan pertama dia selalu keluar masuk rumah , pulang malam dan setiap gue tanya dia selalu bilang dia lagi sibuk-sibuknya usaha agar dia bisa muncul di entertaiment lebih dari biasanya , tapi setelah masuk bulan ke 3 , sikap dia jadi aneh , dia jadi uring-uringan di rumah , gak jelas apa yang dia lakuin , seringkali gue liat dia nangis , tapi gue tanya dia selalu marah-marah gak jelas "
" trus hubungannya sama gue apa ? " tanya gue sekali lagi
" hubungannya sama lu karena di surat itu ada nama lu vie , masa lu ngak ngerti juga sih? gak mungkin dia nulis nama lu di surat itu kalau gak ada maksutnya " tutur rafael kesal
" tapi tetep aja gue gak kenal sama dia dan gue juga ga tau mau bantu lu gimana key "
" siapa tau aja cowo yang dia maksut di surat itu salah satu rekan kerja lu ? yang ngomong kalau dia bisa buat sharleen terkenal ,kayak dia bikin lu terkenal " tutur key dengan wajah yang serius
" yang bikin gue terkenal ya manager gue " jawab gue singkat
" jangan-jangan manager lu yang udah hamilin sharleen ? " cetus rafel dengan suara bernada tinggi
" ih , lu jangan gila deh . manager gue tuh bencong , alias bencis . gak mungkin dia hamilin anak orang itu gak mungkin "
" yang lain mungkin ? karna gak mungkin cowo itu kasih tau identitas aslinya ke mangsanya kan ? " tanya key
" bisa jadi sih , tapi gimana kita mulainya ? " tanya rafael bingung
" nanti gue bakal kasih tau kalian berdua biar kalian bisa bongkar barang-barang adik gue , soalnya barang-barang sharleen juga udah di simpen di gudang "
" okay , lu bisa kok contac gue kapan aja , sebisa gue , gue bakal bantu " jawab rafael singkat
" iya , gue .. gue juga " sambung gue

tetesan air mata keluar dari mata key , bisa terbayang di pikiran gue, orang yang kita sayang meninggal dengan cara yang mengenaskan
" gue .. gue sayang banget sama sharleen , di hidup gue , gue cuman punya adik satu-satu nya dan kenapa nasip buruk harus tertimpa dia sih ? " key pun terus menangis
" key , udah jangan nangis , gue tau lu sayang sama sharleen . lu jangan sedih , lu boleh kok anggep gue itu adik lu , lu mau manggil gue sharleen juga, it's okay " gue pun mencoba menghibur key
" thanks yah vee " jawab key sambil tersenyum

karna waktu sudah malam dan gue dan rafael harus segera balik ke asrama , kami pun memutuskan untuk pulang terlebih dahulu dari pada key . Selama perjalanan pulang, gue terus terusan membaca surat itu berulang-ulang kali untuk mendapatkan ilham di otak gue .


..................................


" gila , ini surat sih horor abis loh " ujar bee yang baru saja selesai membaca surat tersebut
" iya vee  kok ada sih orang meninggal dan berurusan sama lu ? " tanya amanda yang juga membaca surat itu
" ya gue mana tau sih , gue aja bingung kenapa bisa " jawab gue singkat
" emang lu gak takut ? " tanya sania
" takut? takut apa ? "
" takut di samperin ? " ujar zee polos
" hush ! ngomongnya ngaco aja " celak cherdris spontan
" ngak lah , lagian kan gue juga mau bantuin dia kali "
" bantuin apaan  " tanya cherdris
" bantuin supaya cowo yang bikin dia hamil dapet gajarannya dong ? " jawab gue sambil tersenyum





leave comment please ! thankyou :)