Minggu, 04 September 2011

voyage : part 10 . liar

" abis ini mau kemana lu ki ? " tanya ditha yang sedang berada di dalam kamar ganti mengganti dress yang habis kami gunakan untuk pemotretan kali ini
" woy ki , ngomong di jawabin kenapa " triak ditha dengan kepala yang dikeluarkan dari pintu kamar ganti ke arah gue yang dari tadi hanya melamun
" ha? iya .. hmm gue langsung balik deh "
" langsung balik ? ini vie kan ? " tanya ditha sambil meraba-raba wajah gue
" bukan , gue boy "
" ha? boy ? sumpah ? lu operasiplastik jadi cewe ? "
" aduh dith , yaiyalah ini gue vie , siapa lagi coba , aneh-aneh aja " jawab gue sambil memukul tangan ditha yang masih mencoba meraba-raba wajah gue untuk memastikan siapa gue
" tumben banget lu mau langsung balik , biasanya lu yang selalu ngajak gue pergi "
" minggu ini gue udah 3 kali bolak balik asrama , ga enak sama guru gue , nanti gue di drop out lagi " tutur gue sambil memasukkan semua brang-barang gue ke dalam tas lalu beranjak keluar tempat itu
" lu kenapa vie ? belakangan ini jadi aneh "
" ngak kok , kecapean doang paling , apa cuman perasaan lu doang kali "
" serius deh , ada yang lu sembunyiin dari gua yah ? " tanya ditha serius
" ngak kok , ngak ada apa - apa, gue cuman ...... ko arga ? " pembicaraan gue dengan ditha pun terhenti karena gue bertemu ko arga di tempat kerja gue
" vie ? ngapain di sini ? " tanya ko arga bingung
" abis pemotretan , lu ngapain di sini ? "
" lu masih jadi model kacangan kayak gini ?" tanya ko arga dengan muka yang memerah
" kok lu ngomong gitu sih? "
" ada yang salah? "
" maksut lu apa gue model kacangan ? ha?! " emosi gue pun mulai menaik
" wow , salah? emang benerkan?! lu cuman model ka ca ngan ! " ujar ko arga dengan menekankan nada tinggi pada kata *kacangan*
" asal lu tau yah , gue bukan model ka ca ngan kayak yang lu bilang barusan ! "
" oh yah?! " ko arga pun mesiniskan matanya ke arah gue
" gue tau kok, lu cuman iri kan sama gue? iya kan?! lu iri kan sama gue, karna gue lebih terkenal di banding band lu yang gak jelas itu?! kalo malu kalah sama adik nya sendiri, gak gini caranya kali " triak gue dengan emosi
" jaga tuh mulut! " triak ko arga sambil menunjuk ke arah bibir gue
" kenapa gue harus jaga mulut gue?! gue ga bohong kok , emang bener kan?! "
" vie ! " ko arga pun kali ini mengangkat tangannya dan mengarahkan ke wajah gue, dengan maksut untuk menampar wajah gue
" aduh cinn ! stop " boy yang melihat gue bertengkar dengan ko arga langsung menahan tangan ko arga agar tidak memukul wajah gue
" apa?! sini tampar ! tampar sini tampar ! " triak gue dengan air mata yang menetes
" vie ! udah, malu banyak orang " cegat ditha
" awas lu yah ! " triak ko arga lalu segera pergi meninggalkan tempat itu
" gue gak takut yah sama lu yah ! " gue pun meneriaki kepergian ko arga
" udah neng aduh, eke sampe serem " tutur boy sambil memegang pundak gue
" diem lu banci ! " gue pun memukul tangan boy lalu langsung pergi ke parkiran , ditha pun meningikuti gue dari belakang



" vie , vie tungguin kenapa sih " triak ditha yang mengikuti gue dari belakang
" benci banget gue sama ko arga " oceh gue sampai masuk ke dalam mobil
" hush! jangan ngomong kayak gitu, gitu-gitu gak ada dia lu gak lahir "
" tau lah " jawab gue singkat
" emang apa sih masalahnya ? " tanya ditha sambil menjalankan mobil keluar dari parkiran
" dari awal tuh dia gak pernah setuju gue jadi model , dia bilang model itu gak bener lah, pergaulannya bebas, gue dugem gara-gara model, gue pulang malem gak bener lah , ini lah itu lah , bilang aja kalo dia emang iri "
" iri apa ? " tanya ditha
" dia iri gara-gara gue lebih terkenal dari pada band dia , iya .. band dia yang gak jelas itu "


gue pun menceritakan semuanya kepada ditha dari awal sampai akhir , tidak terasa perjalanan terasa sangat cepat dan sekarang gue harus segera masuk ke dalam gerbang asrama voyage ini


" thanks ya dith , see ya "
" anytime ! ' triak ditha sambil mengendarai mobilnya pergi menghilang dari pandangan gue


" itu reza yah ? " tanya gue dalam hati yang melihat sosok reza dari kejahuan bersama 3 orang wanita
" tapi tuh cewe siapa? itu .. neelya ? sherly sama nicole ?!
" reza ! " triak gue dari kejahuan , segera gue menghampiri mereka ber4


.............



" aduh za , males nih , ada pengganggu " tutur neelya dengan gaya sok bulenya itu
" maksut lu penganggu siapa? " tanya gue dengan nada yang datar
" lu lah siapa lagi " sambung sherly yang tertawa bersama nicole dan neelya
" gue gak ngomong sama lu " jawab gue singkat
" ups .. sorry mis perfect " ujar sherly sambil tersenyum-senyum
" yaudah , kalian masuk deh , dia biar gue yang urusin " ujar reza sambil tersenyum kepada mereka bertiga
" oke za , thanks yah basketnya" ujar neelya lalu pergi dari hadapan gue
" anytime " reza pun tersenyum setelah mereka bertiga pergi



" lu ngapai sih deket-deket mereka? lu kan tau mereka musuh gue?! " oceh gue kepada reza
" so ? mereka musuh lu bukan musuh gue okey ? "
" za , tapi kan lu cowo gue ... "
" bukan berarti gue harus musuhin mereka dong ?! "
" tapi gak harus deket-deket gitu juga kali "
" kikan sayang , gue tuh cuman main basket doang sama mereka bertiga, udah kok . ngak percaya? nih bolanya " ujar reza sambil menunjukkan bola basket kepada gue
" bukan itu masalahnya , siapa yang tau sih tadi kalian main basket gimana?! apa lagi itu sih neelya cewe yang super genit "
" kenapa sih, lu selalu neting sama dia? "
" ya karna dia deket-deket sama lu , dan gue gak suka "
" vie ! dia tuh cuman main basket doang sama gue, udah gak lebih ! " bentak reza ke arah gue
" za ! kenapa sih lu jadi suka marah-marah sama gue?! cuman gara-gara neelya doang lagi "
" lu yang kenapa, bukan gue"
" apa sih za, lu dapet yah?! " tanya gue bingung
" bisa diem gak?! pusing pala gue lama-lama "
" oh , jadi cuman gara-gara cewe kegatelan itu , lu jadi gini sama gue ?! iya ?! " triak gue ke arah reza
" diem lo ! " reza pun secara tidak sadar melemparkan bola basket tepat ke arah muka gue dengan tenaga yang besar
" aw .. " darah pun mengalir dari hidung gue dan memberikan bekas di bibir gue
" vie , aduh .. so sorry " ujar reza sambil mencoba melihat luka gue
" gak usah liat-liat, lu emang cowo berengsek yah ! "


gue pun segera lari ke dalam asrama dan menutupi darah gue dengan tissue yang gue ambil dari dalam tas gue, gue segera menuju toilet yang ada di dalam kamar gue dan gue mengabaikan semua tatapan teman-teman gue yang melihat gue begitu bergegas masuk ke dalam toilet


.............


" lu kenapa ? " itu lah satu pertanyaan yang dilanturkan teman-teman gue saat gue melangkahkan kaki keluar dari toilet
" ngak kenapa-kenapa kok "
" itu, bibir sama hidung lu merah " tunjuk sania
" oh , ini kena bola basket "
" bola basket ? gimana caranya itu bola segede gaban bisa nempel ke muka lu?! " tanya zee dengan pertanyaan yang anehnya itu
" aneh lu zee , itu tadi kelempar ke arah gue "
" siapa yang lempar ?! " tanya cherdris bingung
" gu .. gue "
" lu ? lu gila yah ? " sambung amanda
" iya vee , gimana caranya ? " tanya bee
" tadi gue ngelempar bola basket ke .. ke tembok , iya tembok .. trus mental lagi kena muka gue deh "
" yaampun , lu dari kemaren teledor banget sih vie " sambung sania sambil memberikan sebuah salep ke arah gue
" thanks " jawab gue singkat sambil memakaikan ke luka gue
" anyway , sorry yah .. gue jadi ngerepotin " sambung gue singkat
" gapapa kali , lu kaya sama siapa aja , kita kan udah kayak sodara . ya gak ? " tanya cherdris sambil tertawa
" yoi mamen !" jawab zee sambil melahap ice creamnya itu



" dan sorry teman-teman semua, gue harus bohong lagi sama kalian , gue ngelakuin ini cuman gara-gara gue gak mau reza jadi jelek di mata kalian " ucap gue dalam hati

sampai kapan gue harus bohong sama mereka? sampai kapan juga gue harus nahan rasa sakit ini di hati gue ?



leave comment :) thanks ! 

1 komentar:

Andi Auliya (Ayu) mengatakan...

seruu..
lajutinn truzz ya..