Jumat, 16 September 2011

voyage : part 13 " always and forever "

terus terlintas dibenak gue tentang perkataan kaditha semalam " pekerjaan itu nomor satu, lu bisa booming di layar kaca , pelajaran ? kan gue udah bilang stay di asrama bukan ide yang baik "

Tidak terasa berbulan-bulan sudah gua lewati di asrama voyage ini, dan tahun depan adalah tahun terakhir gue berada di asrama ini, dan mulai dari sekarang sudah banyak teachers yang mengkomplain ke wali kelas gue tentang nilai pelajaran gue yang terabaikan karena job gue sebagai entertainer . Sekarang mungkin memang sudah saatnya gue absen dari dunia layar kaca dan mulai berusaha serius di sekolah gue .

" woy vie, mau kemana? " telak sania yang spontan mengagetkan gue di depan koridor sekolah
" mau ke library nih " jawab gue sambil membaca beberapa judul buku di dalam daftar selembar kertas
" excuse me ? can i hear one more time ? "
" why ? kenapa lu ? library , perpustakaan "
" lu ngapain ke library? bukannya lu anti sama buku ? " tanya sania yang mulai mengerutkan jidatnya
" gue banyak gak ikut test, jadi gue dikasih tugas sama guru-guru . lagian gue juga udah away kok "
" away ?away dari mana ? "
" kerjaan gue " jawab gue sambil terus melangkahkan kaki, melewati siswa-siswi lainnya
" serius ? "
" iya lah, lagian gue udah milih kok buat serius sama pelajaran gue "


kaki kanan kami pun menginjaki lantai yang terbuat dari keramik di perpustakaan itu, satu demi satu section books gue jelajahi dan berhasil mendapatkan beberapa buku di tangan gue , sampai saat mata gue tertuju kepada sebuah buku lumayan tebal berjudulkan " year book angkatan 2007 - 2008 " perasaan penasaran pun mulai menghantui gue , lembar demi lembar gue lihat di year book itu , sampai gue membuka 3 halaman terakhir dari buku tersebut yang bertuliskan " IN MEMORIAM " gue memandangi nama yang tertera satu persatu sampai gue melihat nama " sharleen renata "

tiba-tiba angin berhembus ke arah gue, merinding mengahantui permukaan kulit gue , gue mencoba menengokkan kepala gue ke kanan dan kekiri berulang-ulang kali , mata gue tertuju kepada sosok wanita berambut panjang yang berdiri membelakangi gue, misterius dan tiba-tiba dia pergi begitu saja tanpa meninggalkan jejak, gue menarik nafas panjang , meletakkan buku itu kembali dan segera pergi keluar tanpa mengghiraukan panggilan sania yang memanggil gue . muka gue pucat, kaki gue terasa cepat sekali berjalan dan otak gue semakin pusing , sosok wanita tadi membuat gue takut dan terus bertanya-tanya , siapa dia ?!


" vie ? lu kenapa ? kok pucat ? " tanya rafael yang tertegun melihat gue yang berkelakuan seperti orang aneh
gue berusaha mengatur nafas gue yang cekatan dan terus berkejaran , kali ini gue mengambil nafas panjang dan berusaha mengkontrol pernafasan gue .
" dia .. dia disini raf "
" dia? dia siapa ? "
" dia raf, gue takut , dia .. dia ngikutin gue "
" tenang , tenang dulu , dia itu siapa ? "
" sharleen raf, sharleen "
" apa ? lu gila ?! itu gak mungkin "
" ngak raf, gue yakin itu dia .. dia ngikutin gue, dia .. dia di sini "
" trus apa bisa gue lakuin ?! " tanya rafael bingung
" key .. kita ke key" jawab gue singkat
" tapi itu gak mungkin raf " sambung gue sambil berpikir
" kenapa ? "
" gue udah gak boleh keluar lagi, semua guru udah tau keputusan gue buat stay di asrama buat pelajaran gue"
" bisa " rafael pun menarik tangan gue dan membawa gue pergi ke halaman belakang

ternyata otak rafael lebih pintar dari yang gue bayangkan , dia menyarankan agar kami pergi lewat pintu belakang dengan cara memanjat dinding yang tidak begitu tinggi , sekarang jam istirahat dan satpam pun tidak memperlihatkan batang hidungnya sama skali . kami pun berhasil keluar dari asrama dan rafael segera menyuruh key menjemput kami di asrama dan segera pergi ke rumah key .


" lu yakin itu sharleen ? " tanya key yang duduk di hadapan gue dengan wajah yang amat serius . gue tau , berada di posisi key saat ini bukan hal yang mudah , dia pasti bingung harus bagaimana lagi dan gue yakin dia juga sedih karna dia sangat sayang sama adik semata wayangnya itu .
" iya .. gue yakin , dia hilang gitu aja , dia tiba-tiba pergi " jawab gue dengan wajah yang gugup
" trus kita mesti gimana key ? kita gak bisa diem aja , kasian vie , hidup dia ganggu "
" ga .. ini bukan gangguan , gue yakin .. dia dateng karna ada maksut " ujar gue berusaha meyakinkan mereka berdua
" maksut  ? apa ? " tanya rafael yang semakin menjadi bingung dengan masalah ini
" dia mau minta bantuan lu vie . iya , bantuan lu buat nemuin siapa yang udah bikin hidup dia menderita "
" tapi gimana caranya ?! " tanya gue dengan nada yang sedikit tinggi
" pasti ada sesuatu yang dia simpan , pasti ada tanda-tanda , . gimana kalo lu coba cari lagi di kamar adik gue, siapa tau ada yang terlewatkan ? "


kami memutuskan untuk mencari lagi di kamar sharleen , rak-rak , lemari dan beberapa tempat penyimpanan lain kami buka , kami periksa satu persatu dengan harapan akan mendapatkan petunjuk-petunjuk .

" gak ada apa-apa " tutur gue singkat lalu duduk di sofa yang berada di depan kamar itu
" gue juga ngak nemuin apa-apa , rafael mana ? "
" gue cuman nemuin ini " tutur rafael sambil memberikan sekotak kecil berbentuk persegi panjang yang sudah di lapisi debu .
gue segera mengambil kota tersebut dari tangan rafael , gue meniup debu yang melapisi kotak tersebut dan membukanya , gue mendapatkan beberapa surat kecil yang berisikan balasan surat , disetiap surat itu tertera kata love " Z " . Z ? siapa Z ? dan kenapa surat ini isinya seperti surat cinta ? apa surat ini merupakan petunjuk ?

" siapa z ? " tanya rafael bingung
gue pun hanya mengangkat kedua pundak gue sambil terus memandangi tulisan-tulisan di setiap surat itu .
" isinya apa ? " tanya key menyusul
" kayaknya ini surat cinta , isinya kata-kata romantis , dan gue rasa ini surat balasan "
" maksutnya ? "
" iya , jadi sharleen tulis surat ke orang yang inisalnya Z ini dan dia bales ke sharleen "
" gue gak ngerti deh, kenapa semua jadi ribet kayak gini sih " rafael pun angkat bicara
" satu petunjuk aja gak cukup " sambung gue
" lu simpen aja vie kotak ini , nanti kita cari petunjuk yang lain , okey ? " key pun menenangkan gue agar gue tidak terus merasa dihantui oleh maslah ini

....................

rasa letih pun menghampiri gue saat gue masuk ke dalam halaman asrama bersama rafae , cerah sudah berganti gelap dan gue beruntung hari ini bisa keluar walaupun mengendap-ngendap seperti maling .
" lu sabar yah , nanti juga masalah ini pasti selesai kok " tutur rafael yang berjalan di samping gue
" thanks yah raf , gue bingung kenapa jadi kayak gini . ini sama skali gak pernah terlintas di pikiran gue "

terdengar seseorang memanggil gue dari belakang " vie " gue bingung ketika melihat wajah reza seperti orang yang sedang emosi dan menghampiri gue .
" gue mau ngomong penting " ujar reza sambil menarik tangan gue
" ngomong apa ? "
" udah ikut aja "
" raf , sorry yah . gue duluan "
rafael mengangguk dan pergi menuju asrama , sedangkan gue mengikuti reza yang menarik tangan gue dan membawa gue ke pojok lapangan

" kenapa sih za ? " tanya gue bingung
" kenapa ? harusnya lu tuh sadar "
" sadar apa ?! "
" lu nganggep gue pacar lu gak sih?! " reza pun mulai memanas
" maksut lu ? "
" ini ? apa jangan-jangan pacar lu ada 2 ? iya ? " reza menunjukkan selembar foto di tangannya , gue dan rafael yang baru masuk dari pintu asrama tempo hari , pasti reza tahu ini berarti gue baru saja pergi bersama rafael , tapi siapa yang kasih foto ini ke dia ?
" itu .. gue cuman pergi bantuin temen gue doang kok " jawab gue singkat
" bantuin temen lu? alibi kan lu , barusan juga lu abis pergi kan sama rafael? iya kan?! "
" iya .. itu gue juga bantuin temen gue , serius " jawab gue mulai panik
" alah , emang yah , cewe gak ada yang bener "
" maksut lo?! "
" iya ! semuanya sama aja , tukang bohong , murahan tau gak "
" jaga tuh mulut ! " triak gue ke arah reza
" kenapa?! emangnya salah?! weekend kemaren gue ngajak lu jalan, alesan lu apa? lu gak boleh keluar asrama kan karna nilai lu yang menurun , tapi sekarang?! lu barusan pergi sama rafael ! "
" itu masalahnya beda "
" alah bulshit ! " triak reza dengan nada yang tinggi
" egois banget sih za, ngak pernah pikirin perasaan orang lain ! "
" apa?! lu bilang gue egois?! nyadar dong! lu tuh gak sekedar cewe murahan yang tukang bohong tau gak! "
" za ! jaga mulut lu! punya otak dipake ! "
" alah gak usah sok-sok suci ! " triak reza lalu dia mulai mengeramkan tangannya dan berhasil memberikan sebuah memar di pipi gue .

" za , kenapa sih lu mukul gue lagi?! kenapa lu jadi kasar ?! "
" kenapa?! ini semua gara-gara lu ! aturan lu tuh sadar , gue udah terlalu baik sama lu ! "
" mungkin kemaren , gue masih bisa sabar dan tahan sama semua tingkah laku lu itu , tapi sekarang , gue udah sadar , gak ada guna gue sabar sama lu , gue nyerah , terserah lu mau ngapain , apa yang mau lu lakuin ke gue lagi , gue udah gak mau tau . thanks za "

langkah kaki terus berjalan , semakin lama langkah kaki gue semakin cepat , ditemani dengan butiran air yang mengalir di pipi gue . kenapa hidup gue jadi kayak gini? masalah selalu datang bertubi-tubi di dalam kehidupan gue, dan yang lebih parahnya lagi , ternyata selama ini gue salah dalam mencintai seseorang yang mungkin tidak pernah menghargai cinta yang udah gue kasih .

4 komentar:

Andi Auliya (Ayu) mengatakan...

lanjutan.yy donk kaa

gIRL iN tHE rAIN mengatakan...

kak, kok sedari kemarin aku buka blog ini lewat laptop, iPad ataupun HP ga' lanjut-lanjut terus, tetap part 13. kenapa sih kak? udah pengen banget tau kelanjutannya.

Andi Auliya (Ayu) mengatakan...

bner tuh

Andi Auliya (Ayu) mengatakan...

mna lnjutan.y??